Featured Post Today
print this page
Latest Post

Peringatan Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) Pertama

Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2014, tanggal 21 November merupakan Hari Ikan Nasional. Hari ini menjadi penting karena hampir 2/3 wilayah negeri ini adalah lautan, dan memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Produksi ikan di Indonesia pada tahun 2012 mencapai lebih dari 15 juta ton, sementara produksi sumber protein hewani lainnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan produksi ikan.  Sumber daya perikanan yang besar ini, menjadikan ikan berpeluang tinggi dalam memberikan kontribusi di dalam memasok total kebutuhan konsumsi protein di Indonesia, khususnya sumber protein hewani.
Hari Ikan Nasional dilakukan dalam konteks upaya peningkatan konsumsi ikan.  Terutama dengan lahirnya Hari Ikan Nasional diharapkan akan ada himbauan dari Presiden RI kepada seluruh masyarakat agar mengkonsumsi ikan lebih banyak sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan dan kecerdasan manusia Indonesia. Hari Ikan Nasional harus mampu menggerakkan sektor bisnis untuk meningkatkan perekonomian lokal dan nasional dan melibatkan seluruh strata sosial.
Memperingati Hari Ikan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan beberapa kegiatan untuk memeriahkan peringatan yang pertama. Kegiatan tersebut antara lain : atraksi line dance, makan bakso ikan gratis, hiburan musik, senam jantung sehat, lomba masak serba ikan, lomba gambar dan mewarnai, lomba band tingkat SMU, sosialisasi manfaat makan ikan, jalan sehat dan sepeda santai, bazar produk perikanan, pemecahan rekor MURI, dan pemotongan tumpeng raksasa. Acara tersebut dilaksanakan pada 29-30 November 2014 di Parkir Timur Senayan.
0 komentar

Semarak HARKANAS dengan Catat Rekor MURI dan Seminar Nasional

Tanggal 21 November 2014 pemerintah menetapkan sebagai Hari Ikan Nasional (HARKANAS) ke-1 yang merupakan bentuk kegiatan untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran sektor kelautan dan perikanan bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi Indonesia  serta mewujudkan kedaulatan pangan serta menegaskan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) sebagai salah satu penjuru (center of excellence)  pendidikan vokasi kelautan dan perikanan. Dalam rangka menyemarakkan HARKANAS yang jatuh pada besok hari, STP menyelenggarakan beberapa kegiatan pada hari ini, Kamis (20/11) seperti Pemecahan Rekor Dunia dalam MURI “Jumlah Pemelihara Ikan Cupang Hias Terbanyak di Kampus” dan Seminar Nasional Perikanan 2014 dengan Tema “Pengembangan Teknologi Terapan Untuk Meningkatkan Produksi Perikanan”.
Setelah sukses memecahkan Rekor MURI yang pertama yaitu Penyelam Terlama oleh Taruni STP dengan Durasi Menyelam selama 5 Jam. Kali ini taruna Sekolah Tinggi Perikanan kompak memelihara ikan hias jenis cupang dan tercatat sebagai rekor DUNIA dalam MURI dengan pemelihara ikan cupang hias sebanyak 1.967 orang diikuti oleh taruna/i dan civitas akademika STP di empat Kampus, yaitu STP Kampus Jakarta sebanyak 1.235 orang, STP Kampus Serang 271 orang, STP Kampus Bogor 308 orang, dan STP Kampus Karawang 91 orang.
Penyerahan Piagam Pemecahan Rekor Dunia dalam MURI “Jumlah Pemelihara Ikan Cupang Hias Terbanyak di Kampus” diserahkan secara langsung oleh Jaya Suprana sebagai pendiri museum rekor MURI kepada STP. Dalam arahannya, Jaya Suprana menyampaikan bahwa rekor ini tidak hanya tercatatkan di rekor MURI akan tetapi akan tercatat pula dalam Musim Rekor DUNIA, karena menurut beliau belum pernah ada yang mampu memelihara ikan cupang hias sebanyak 1.967 ekor di dunia. Harapannya melalui rekor ini, seluruh dunia akan lebih mengenal bangsa Indonesia sebagai negara kemaritiman yang kaya akan sumberdaya perikanan.
 
Video Pemecahan Rekor MURI dan Seminar Nasional 2014
 
Dalam sambutannya Kepala BPSDMKP, Dr. Suseno Sukoyono sangat mengapresasi pemecahan rekor karena merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM guna meneruskan dan mengembangkan Sektor Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Ia menyambut baik kegiatan pemeliharaan ikan hias oleh STP sebagai media pengembangan karakter, di mana tidak hanya kedisiplinan yang diutamakan dalam pengembangan karakter, tetapi kecintaan akan dunia perikanan dan bahari juga yang perlu ditanamkan kepada kader-kader Bangsa Indonesia.
“Pada hari ini STP mencatatkan kegiatan ini kepada MURI, pencatatan ini menunjukkan bahwa konsistensi dan kecintaan civitas akademika STP kepada Sektor Perikanan demikian besar. Dalam wujud kegiatan ini akan dipertahankan sebagai media pembelajaran bagi taruna STP” tutur Dr. Suseno Sukoyono dalam sambutannya dihadapan taruna STP Jakarta.
Selain pemecahan Rekor MURI, STP juga meyelenggarakan acara Seminar Nasional Perikanan 2014 dengan tema “Pengembangan Teknologi Terapan Untuk Meningkatkan Produksi Perikanan” dengan narasumber Prof. S.W. Jack, D.V.M., M.S., Ph.D (ahli Veterinary Pathology, especially wildlife and aquaculture) dari Missisippi State University (MSU) Amerika Serikat yang didampingi oleh Dr. TB. Haeru Rahayu selaku Pembantu Ketua (PUKET) III. Pemaparan materi oleh Prof. S.W. Jack dilakukan langsung dari Amerika Serikat melalui sambungna video jarak jauh atau yang dikenal dengan “Video Conference” yang difasilitasi oleh RAPIKAN. 
Narasumber kedua disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP yang diwakili oleh Dr. Agus Heri Purnomo menjabat sebagi kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Pada acara SEMNASKAN 2014 yang akan diselenggarakan selama 2 hari kedepan, diikuti oleh kurang lebih 258 pemakala dari kalangan akademisi, peneliti dan masyarakat perikanan dari seluruh penjuru Indonesia. Acara juga dimeriahkan dengan Lomba Mewarnai Ikan Cupang Hias Tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar se-Kecamatan Pasar Minggu yang berjumlah 50 peserta.
0 komentar

Lokakarya Guna Memperkuat Sistem Pendidikan Penyuluhan Perikanan

Rangkaian kegiatan lokakarya pendidikan yang diselenggarakan oleh Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) diawali dengan beberapa rangkaian kegiatan sebelum acara inti dalam penyusunan pengembangan akademik di Kota Bandung, Jawa Barat seperti kunjungan ke Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum (BPPPU) Ciherang, Cianjur dan kunjungan ke Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Saung Lele Padalarang Bandung Barat kemudian peserta lokakarya menuju ke hotel.
Tepat pukul 17.00 WIB, Kamis, 30 Oktober 2014 rombongan tiba di Hotel Marbella, Bandung, Jawa Barat. Lokakarya pendidikan ini dibuka langsung oleh Ketua STP yang diikuti oleh 22 orang dosen, Pembantu Ketua I Bidang Akademik STP, ketua jurusan lingkup STP, Kepala Bagian Keuangan STP, Kepala BAPPL STP Serang, kepala unit lingkup Jurusan Penyuluhan Perikanan, staf bagian akademik, dan program studi. Dalam arahan ketua STP, beliau menyampaikan harapan kedepannya agar civitas akademika STP dapat lebih memperbaiki serta mengevaluasi diri sebagai salah satu kunci yang dapat mendukung upaya perbaikan pendidikan di lingkup STP. 
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Prof. Toto Sutarto Gani Utari selaku Dosen Kopertis DPK Pendidikan Biologi, Universitas Pasundan, Jawa Barat. Materi yang disampaikan adalah mengenai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Pengelolaan Kelas. Dalam penyampaian materinya, Prof. Toto memberikan pencerahan terkait dengan pemahaman kepada peserta lokakarya mengenai tahapan-tahapan dalam penyusunan kurikulum berbasis kompeten. Setiap tenaga pendidik diharapkan mampu memahami dan mampu menetapkan tujuan pembelajaran, mampu menimplementasikan dalam proses pembelajaran yang harus diawali dengan pemberian pengetahuan sebagai kunci keberhasilan proses pengajaran. 
Pada hari kedua, beberapa agenda yang telah diselenggarakan adalah Pertama, pembahasan secara paralel mengenai Substansi Praktek Kerja Lapang (PKL) I oleh Ketua Labo Teknologi Perikanan, PKL II oleh Ketua Labo Bisnis Perikanan, dan PKL III oleh Ketua Labo Penyuluhan Perikanan serta penyampaian proses pendidikan oleh Komisi Pendidikan Jurusan Penyuluhan Perikanan.
Agenda kedua, pembahasan Review Akreditasi Program Studi Penyuluhan Perikanan oleh Sutrisno selaku Koordinator Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN – PT). Materi yang menjadi pokok bahasan pada kesempatan ini, konsultasi borang akreditasi guna penyamaan persepsi sesuai standar yang ditelah ditetapkan oleh BAN-PT dengan masukan dan perbaikan. Rekomenasi bapak Sutrisno, beberapa hal yang terdapat dalam borang harus diuraikan sesuain dengan tri dharma perguruan tinggi. Diakhiri dengan pembahsan evaluasi diri yang harus diseduaikan dengan pedoman terbaru.
Kegiatan terakhir adalah Perumusan Hasil Lokakarya. Hasil rumusan lokakarya yang dicapai adalah diharapkan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam proses belajar mengajar, maka dalam pelaksanaan PKL I,II dan III, diharapkan setiap taruna mengalami dan mengikuti 80% kegiatan PKL.  yang diselenggarakan pada awalnya 18 hari menjadi 30 hari. Untuk mendukung hasil tersebut, maka perlu peninjaun kembali dalam penganggaran pada Tahun Anggaran 2015/2016.
Pada hari terakhir, penutupan acara oleh Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan. Dalam arahannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta lokakarya, diharapkan kepada panitia untuk menyusun segera menyusun resume atau kesimpulan penyelenggaraan lokakarya. Hasil review standar akreditasi harus segera diselesaikan, persiapan akreditasi diharapkan selesai pada bulan November berdasarkan hasil pembahasan bersama pada lokakarya ini, mengingat akhir masa berlaku akreditasi sampai bulan Februari 2015. Saat Visitasi diharapkan kerjasama dan kekompakan civitas akademika prodi Penyuluhan Perikanan dan mempersiapkan visitasi lapangan. 
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger