Featured Post Today
print this page
Latest Post

Pembuatan Siomay Goreng Ikan Nila

PENDAHULUAN
Ikan merupakan sumber bahan pangan yang bermutu tinggi, terutama karena ikan banyak mengandung protein, asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Berikut adalah komponen gizi pada ikan.
Namun demikian, ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak (highly perishable food). Oleh sebab itu untuk menanggulangi hal tersebut perlu adanya suatu cara penanganan dan pengolahan yang dapat mempertahankan daya awet dan tidak banyak mengurangi nilai gizinya.
Salah satu ikan yang dipergunakan dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan adalah Ikan Nila. Ikan Nila dapat diolah menjadi beberapa jenis aneka hasil olahan antara lain Siomay Ikan Nila. Siomay ikan Nila dibuat dalam rangka diversifikasi produk-produk olahan hasil perikanan khususnya ikan air tawar.

PERALATAN DAN BAHAN
Beberapa peralatn dan bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan siomay ikan Nila adalah sebagai berikut:

ALAT:
Ø Pisau
Ø kompor
Ø Talenan
Ø Food processor
Ø Sendok
Ø Timbangan analitik
Ø Panci

Bahan:
Ø Ikan Nila 1 kg
Ø Tepung tapioka 20%
Ø Bawang putih 0,5%
Ø Mrica 0,3%
Ø Penyedap rasa secukupnya
Ø Minyak wijen 1 sendok makan
Ø Minyak ikan
Ø Garam
Ø Kulit siomay

PROSEDUR KERJA
1. Proses pendahuluan dilakukan untuk penyiangan, dan filleting.
a. Filleting
o Daging rusuk di sayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh fillet.
o Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan pisau dan
o dicampurkan dengan fillet.
o Kulit pada fillet dikelupas dan dipisahkan. Kulit ini tidak digunakan untuk membuat baso.
b. Pembekuan fillet
o Fillet dibekukan secara cepat. Kemudian digiling sampai halus menjadi bubur ikan.

2. Penggilingan Ikan Menjadi Adonan 
a. Bubur ikan diaduk dan lebih dihaluskan di dalam bagian alat pencampur adonan.
b. Setelah bubur ikan benar-benar rata dan halus ditambahkan garam, bumbu, dan tepung sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan kecepatan tinggi. Selama pengadukan, ditambahkan butiran atau bongkahan es. Pengadukan dianggap selesai jika terbentuk adonan yang rata dan halus.
3. Pembungkusan, Siapkan kulit siomay dengan cara memisahkan kulit siomay tersebut perlembar. Kemudian masukkan adonan sebanyak 1 sdm, lalu dibungkus hingga membentuk bunga/kerucut.
Pengukusan dan penyimpanan. Siomay yang telah siap kemudian dikukus selama ± 15 menit. Jika ingin digunakan dalam waktu yang cukup lama dapat disimpan di ruang pembeku dalam kemasan plastik tertutup rapat. Suhu freezer hendaknya di bawah -18oc. Baik disajikan jika digoreng terlebih dahulu. {Patekkai | 22 Januari 2014}
0 komentar

Pelestarian SUmberdaya Hayati dengan Restocking

 Latar Belakang
Air adalah sumber kehidupan dan penghidupan (Omne Vivum Eks Aquatis), pepatah tersebut memperingatkan kepada kita agar selalu menjaga sumberdaya perairan sebagai upaya menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup termasuk kita manusia didalamnya.
Restocking ikan adalah salah satu upaya penambahan stock ikan tangkapan untuk ditebarkan di perairan umum, pada perairan yang dianggap telah mengalami penurunan stock akibat  tingkat pemanfaatan yang berlebihan. Tujuan restocking selain menambah stock ikan agar dapat dipanen sebagai ikan konsumsi, juga bertujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang. Keberadaan ikan pada suatu perairan akan memberikan manfaat baik bagi ekositem pada perairan tersebut maupun bagi manusia sebagai bahan pangan. 
Kegiatan konservasi keanekaragaman hayati (KEHATI)  melalui restocking ikan  ini untuk menyadarkan  masyarakat agar keberadaan ikan yang hidup diperairan tersebut tetap lestari.  Kegiatan konservasi bukan hanya melindungi ikan saja tetapi juga pemanfaatan yang berkelanjutan, artinya ikan yang boleh ditangkap untuk dikonsumsi adalah ikan ukuran konsumsi saja, sedangkan benih-benih dan induk ikan yang tertangkap harus dikembalikan lagi ke perairan tersebut, dengan harapan  memberi kesempatan pada ikan untuk tumbuh dan berkembang.
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan KEHATI ini sangat diperlukan, oleh karena itu sub Unit Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat (UPPM) STP JURLUHKAN  Bogor berkerja sama dengan masyarakat, serta  pihak terkait melakukan   penyuluhan  untuk menyadarkan  masyarakat  tentang arti pentingnya konservasi sumberdaya ikan.
Permasalahan
Stock ikan di perairan umum semakin  mengalami tekanan yang tinggi dari berbagai sumber antara lain akibat pencemaran,  penggundulan hutan,  konversi lahan pertanian dan perkebunan menjadi pemukiman, penangkapan ikan berlebih, introduksi jenis baru, dan akibat-akibat lainnya.
Tujuan

Tujuan dari kegiatan konservasi KEHATI melalui restocking ikan adalah:\

1.      Meningkatkan stock populasi ikan di perairan umum
2.      Melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan
3.      Meningkatkan produksi
4.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat/ nelayan disekitar situ           

INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PERAIRAN UMUM
Syarat perairan umum untuk restocking
1.   Mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi
2.   Perairan tidak tercemar
3.   Kualitas perairan memenuhi kriteria baku  mutu air golongan C
4.   Kondisi perairan layak bagi kehidupan biota akuatik
5.   Sifat perairan permanen (mengandung air sepanjang tahun)
6.   Dekat dengan sumber benih
Prioritas perairan umum untuk restocking
1.   Perairan umum yang sudah kritis dan padat tangkap
2.   Banyak nelayan/ pembudidaya ikan/ masyarakat yang bermukim disekitar perairan tersebut

Produksi ikan cenderung menurun/rendah

MEKANISME RESTOCKING
Dalam pelaksanaan restocking ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sempurna, yaitu persiapan, koordinasi kegiatan, pembinaan dan pengelolaan.
1.   Peninjauan ke lokasi kegiatan; kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perairan umum yang akan dilakukan restocking
2.   Pengadaan benih dan syarat pemilihan jenis; Benih diutamakan jenis-jenis ikan yang mudah dan cepat berkembang biak, sehat, cepat beradaptasi, memiliki mobilitas yang tinggi dan tidak bersifat predator.
3.   Pengadaan sarana; sarana yang diperlukan adalah kantong plastic dengan ketebalan 0,5 -0,6 cm, dus/karton untuk pengepakan, tabung oksigen dan bahan peredam suhu (Styrofoam, dll)

REKOMENDASI JENIS IKAN
Jenis-jenis ikan yang direkomendasikan di perairan
a.      Ikan mas (Cyprinus carpio)
a.     Nila (Oreochromis niloticus)
b.    Nilem (Osteochilus hasselti)
c.     Tawes (Puntius javanicus)
d.    Patin Jambal (Pangasius pangasius)
e.     Lele (Clarias batracus)
f.      Gurame (Osphronemus gouramy)

Patekkai | 15 Januari 2014
0 komentar

Proses Pembuatan Nugget Ikan

PENDAHULUAN
Nugget ikan merupakan produk diversifikasi pengolahan hasil perikanan yang diadopsi dari luar Indonesia, berupa campuran daging ikan lumat dengan tepung dan bumbu-bumbu berbentuk lempeng atau empat persegi panjang dan dilapisi tepung roti/panir. Nugget ikan bisa jadi merupakan modifikasi dari produk Chicken Nugget yang sudah dikenal lebih dahulu.

Nugget ikan merupakan salah satu produk olahan perikanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Merupakan terobosan baru dalam dunia perikanan. Selain cara pembuatannya yang sederhana dan produk yang praktis disiapkan terutama untuk anak-anak dengan berbagai bentuk yang menarik. Selain itu juga dalam pembuatan nugget ikan tidak memakai bahan pengawet.

Nugget ikan atau fish nugget mempunyai kandungan kadar gizi yang tinggi yang berasal dari kandungan protein yang berasal dari ikan. Bahan ikan yang dapat digunakan adalah jenis ikan air tawar maupun ikan air laut, yang tentunya mempunyai daging yang cukup tebal dan tidak mempunyai banyak duri. Jenis ikan yang dapat digunakan adalah ikan nila, ikan patin, ikan Nila dan lain-lain. Bahan mudah diperoleh baik di pasar tradisional maupun pasar swalayan sehingga memudahkan konsumen. 

Tujuan
Tujuan pengolahan nugget ikan untuk mendapatkan hasil olahan daging ikan yang empuk, gurih yang merupakan hasil modifikasi dari chicken nugget.

Fungsi
Fungsi teknologi pengolahan nugget ikan sebagai upaya diversifikasi olahan daging ikan dengan memanfaatkan berjenis-jenis ikan sehingga diperoleh produk daging yang empuk dan bergizi dengan rasa yang khas.


PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat :
Kompor, baskom, pisau, loyang, Talenan, Koas, Dandang, Wajan, Penggoreng, Nampan, Sendok
Bahan :
1. Bahan utama ikan Nila 2,5 kg.
2. Tepung panir 1 kg
3. Tepung terigu 0,5 kg
3. Telur 0,5 kg
4. Tepung kanji 3 sendok 
5. minyak goreng 1 liter
6. Bumbu yang dibutuhkan :
o Garam 2 sdm
o Jahe secukupnya
o Merica 2 bungkus 
o Bawang merah 10 siung
o Bawang putih 5 siung


PROSES PEMBUATAN
Tahapan proses pembuatan :
- Ikan dibersihkan dari sisik dan bagian dalam ikan.
- Kemudian dikuliti dan dipisahkan daging dengan tulang.
- Masukkan tepung terigu, tepung panir dan tepung kanji. 
- Masukkan telur yang sudah dikocok terlebih dahulu.
- Masukkan bumbu yang dihaluskan.
- Aduk sampai rata hingga adonan tidak lengket pada wadah/baskom
- Kemudian masukkan ke dalam Loyang dan ratakan.
- Kukus kembali sampai adonan tercampur dan matang.
- Setelah matang, adonan didinginkan.
- Setelah dingin kemudian potong-potong sesuai selera.
- Masukkan ke dalam kocokan telur.
- Masukkan ke dalam tepung panir hingga rata.
- Kemudian goreng hingga warna kecoklatan

Patekkai | 8 Januari 2014


0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger