Featured Post Today
print this page
Latest Post

Jenis Palmas Ikan “Gergaji”

Jenis ikan ini adalah palmas albino. Ikan ini dapat tumbuh hingga panjang tubuhnya mencapai 35 cm. makanan ikan ini adalah udang dan ikan. cirikhas ikan ini adalah badannya yang berwarna krem, dan matanya berwarna merah darah. harga ikan ini untuk yang ukuran   8 Cm berkisar Rp10.000 per ekor. untuk yang ukuran 35-40 cm harga ikan ini bisa mencapai Rp45.000 per ekor
Jenis ikan ini masih satu keluarga dengan palmas albino, untuk jenis ikan yang satu ini namanya palmas Senegalus, berbeda dengan palmas albino. Palmas Senegalus ini mempunyai sirip belakang yang lebih lebar jika dibandingkan dengan palmas albino. Keunikan palmas senegalus ini tidak hanya terletak disiripnya, keunikan lainnya terdapat pada warna kulitnya yang akan terlihat mengkilat jika terkena sorot lampu
Ikan diatas ini merupakan jenis ikan palmas weeksii, ciri khas yang paling mencolok dari ikan ini diantara palmas lainnya adalah coraknya yang seperti batu-batu karang. tempat kesenangan ikan ini adalah bersembunyi dibalik karang-karang atau batu-batu koral.
diantara ikan palmas, ikan palmas inilah yang paling mahal dan paling susah ditemukan dipasaran, kalaupun ada di pasaran, harga per ekornya bisa mencapai ratusan ribu. karena 2 jenis palmas dibawah inilah yang paling bagus dan paling susah ditemukan para pencinta ikan ini.
 Polypterus Ornatipinis
palmas platinum
JENIS KELAMIN
Jenis kelamin palmas dapat dibedakan dengan melihat lebar dari sirip anus. Sirip anus palmas jantan lebarnya hampir 2 kali lebar sirip anus palmas betina.
BREEDING
Pada masa breeding palmas jantan akan “memeluk” si betina, kemudian akan memproduksi sperma pada saat si jantan “menangkap” telur-telur yang dikeluarkan si betina. Setelah dibuahi telur-telur tersebut akan jatuh ke atas substrate akuarium. Pada umumnya telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 4 hari.
0 komentar

Mengenal Ikan Alligator

The Alligator Gar (“Gator Gar”), Atractosteus spatula, adalah primitif ikan pari. Gar Alligator dewasa memiliki deretan gigi ganda besar di rahang atas. Namanya berasal dari buaya penampilan seperti ini gigi bersama dengan moncong memanjang ikan. Permukaan dorsal dari Alligator Gar adalah coklat atau warna zaitun, sedangkan permukaan ventral cenderung lebih ringan. Skala mereka berbentuk berlian dan saling ( ganoid ) dan kadang-kadang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk kepala perhiasan dan panah.
Seiring dengan status sebagai spesies terbesar dari Gar, yang Gar Alligator adalah ikan air tawar terbesar hanya ditemukan di Amerika Utara, berukuran 8 sampai 10 kaki (2,4-3,0 m) dan berat sedikitnya 200 lb (91 kg) pada saat jatuh tempo. Kenny Williams, dari Vicksburg, Mississippi , telah memecahkan rekor untuk Alligator Gar terbesar yang pernah tertangkap menggunakan jaring. Dia menangkap ikan pada tanggal 14 Februari 2011; itu diukur 8 kaki 5 di (2.57 m), £ 327 ( 148 kg) berat, dan hampir 48 di (120 cm) sekitar. Ikan diyakini telah antara 50 dan 70 tahun, pejabat satwa liar kata. Williams telah menyumbangkan ikan ke Mississippi Museum Ilmu Pengetahuan Alam di Jackson mana ia akan dipamerkan permanen di masa depan.
Rekor dunia saat ini untuk Alligator Gar terbesar tertangkap pada batang dan reel adalah £ 279 (127 kg). Yang terbesar diambil oleh bowfishing adalah 365 lb (166 kg). [3] ikan ini juga dikenal karena kemampuannya untuk bertahan hidup di luar air, yang mampu bertahan sampai dua jam di atas permukaan.
Alam
Gar buaya ditemukan di Bawah Sungai Mississippi Valley dan Gulf Coast negara bagian Amerika Serikat dan Meksiko Southeastern sejauh selatan sebagai Veracruz, meliputi negara bagian AS sebagai berikut: Texas , Oklahoma , South Carolina , Louisiana , Mississippi , Alabama , Tennessee , Arkansas , Missouri , Florida , dan Georgia . Mereka juga telah dikenal historis untuk datang sejauh utara sebagai pusat Kansas, Nebraska, Kentucky, Ohio, Iowa, dan barat-tengah Illinois , di mana hasil tangkapan paling utara diverifikasi berada di Meredosia, Illinois pada tahun 1922 dan 8,5 kaki (2,6 m) spesimen, sekarang diawetkan, tertangkap di dekat Beardstown . spesimen di lokasi lebih jauh ke selatan di Illinois telah diverifikasi baru-baru ini 1976, dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Illinois verifiying total 122 menangkap tanggal tersebut.  Mereka mendiami lamban dan backwaters kolam atau sungai besar, bayous, dan danau. Mereka ditemukan di payau atau air asin , dan lebih mudah beradaptasi dengan kedua daripada gars lainnya. Di Louisiana itu adalah umum untuk melihat gar besar mencolok permukaan di rawa-rawa payau.
Ciri Fisik

Telah ada beberapa penampakan menonjol Alligator Gar luar Amerika Utara.
Pada bulan Februari 2007, 1,5 m (4,9 kaki) Alligator Gar ditemukan berenang di Jakarta , Indonesia , ketika kota itu dilanda banjir besar (lihat Eksternal Link di bawah). Pada Januari 2008, 3 kg (6,6 lb) gar buaya ditemukan oleh nelayan di Bera, Pahang , Malaysia , saat itu terjerat dalam jaring ikan. Pada November 2008, sebuah 0,5-0,6 m (1,6 hingga 2,0 kaki) Alligator gar panjang tertangkap di utara Esenguly , Turkmenistan oleh dua pejabat Perlindungan Perikanan Turkmenistan. Dr R. Mayden, Saint Louis University dan Dr Eric Hilton, Virginia Institut Ilmu Kelautan menegaskan bahwa itu mungkin Atractosteus spatula.
Pada tanggal 4 September 2009, 1 m (3,3 kaki) Alligator Gar itu ditemukan dalam Tak Wah Park di Tsuen Wan , Hong Kong . Dalam dua hari ke depan, setidaknya 16 Gars Alligator lainnya, dengan yang terbesar berukuran 1,5 m (4,9 kaki) panjang, ditemukan di kolam di taman umum di Hong Kong.Seperti yang dilaporkan oleh penduduk di dekatnya, ikan dibebaskan dalam kolam dengan akuarium penggemar dan pernah tinggal di sana selama beberapa tahun. Namun, setelah pengaduan yang dibuat oleh warga negara yang secara salah diidentifikasi sebagai ikan buaya , istilah seperti “Ikan Mengerikan Man-makan” ditemukan dalam berita utama surat kabar beberapa lokal besar. pejabat Pemerintah memutuskan untuk menghapus semua ikan dari kolam karena mereka mengklaim spesies tidak memiliki nilai konservasi dan akan mempengaruhi ekologi lokal jika dibiarkan dalam tambak. Layanan Kenyamanan dan Kebudayaan Departemen mengatakan akan menawarkan non-berbahaya ikan kepada kelompok-kelompok kesejahteraan hewan dan amal . Ikan yang tertangkap pertama meninggal hari itu, dan klaim telah dibuat bahwa pemerintah lokal tidak memperlakukan gars dalam cara hewan-ramah – mereka terlihat menangkap ikan dengan jala improvisasi dan kaleng sampah. Pada tanggal 6 pemerintah eutanasia semua ikan seperti mengatakan bahwa tidak ada organisasi bersedia untuk membawa mereka. Pada tanggal 8 September namun, Hong Kong Ocean Park mengumumkan bahwa ia bersedia untuk mengambil ikan untuk pameran dan pendidikan kepada masyarakat . Lima gars bertahan hidup, tertangkap pada tanggal 7 September, dikirim ke Ocean Park.
Pada tanggal 21 Januari 2011, 1,5 m (4,9 kaki) Alligator Gar tertangkap di sebuah kanal di Pasir Ris , Singapura oleh dua nelayan rekreasi. Ikan itu dibawa ke kolam terdekat di mana pemilik dikonfirmasi sebagai sebuah Alligator Gar, bukan Arapaima sebagai pria inititally berpikir.
Gars buaya juga baru-baru menjadi “piala” ikan untuk akuarium swasta, terutama di Jepang . Pada Juni 2011, sekelompok pria dari Florida dan Louisiana telah didakwa atas tuduhan ilegal menghapus gar liar dari Sungai Trinity di Texas dan mencoba untuk kapal ikan ke Jepang atas perintah dari kolektor pribadi. Dikatakan bahwa ikan terbesar bisa mengambil $ 40.000 di pasar gelap Jepang.
  
Makanan
The Alligator Gar merupakan ikan, relatif pasif soliter yang hidup di badan air segar dan payau di Amerika Serikat bagian tenggara Ini adalah karnivora dan makan dengan mengintai di antara alang-alang dan vegetasi, menyergap mangsa lainnya. Alligator gar sering dicurigai dalam serangan terhadap manusia tetapi tidak ada serangan-serangan ini telah resmi dikonfirmasi sebagai karya spesies ini.
Berkembang biak
Alligator Gar Meskipun lebih suka bergerak lambat perairan sungai, bayous, dan oxbows sepanjang tahun ini, tampaknya perlu waktu musim semi bidang banjir tergenang atau vegetasi lahan basah dalam rangka untuk bertelur.
0 komentar

Corydoras primadona ekspor, harga stabil

Permintaan terhaIkan hias corydoras merupakan ikan hias primadona ekspor. dap ikan hias ini datang dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Eropa. Salah seorang yang menggeluti usaha pembibitan ikan hias corydoras adalah Imam, di aquarium budidaya miliknya di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten.
Untuk mencapai tempat pengembang biakkan ikan hias corydoras milik imam dari Jakarta dapat mengambil arah ke Lebak Bulus. Lalu dilanjutkan ke arah Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten. Di tempat ini, Imam memiliki sekitar 700 aquarium untuk membudidayakan ikan hias corydoras.
Dari sekitar 80 spesies ikan hias corydoras, beberapa diantaranya telah dapat ditangkarkan di Indonesia. Antara lain jenis corydoras sterbey, panda, adolfoi dan albino. Corydoras adolfoi aslinya berasal dari Brazil. Permintaan dari luar negeri untuk ikan hias jenis ini bisa mencapai puluhan ribu ekor per bulan.
Proses pembibitan ikan hias dimulai dari perkawinan antara ikan jantan dan betina. Setelah dua bulan dikawinkan, satu indukan ikan corydoras dapat menghasilkan 200 hingga 500 telur. Telur akan menetas dalam waktu 3 hingga 5 hari. Dan berubah menjadi larva.
Setelah berusia 11 hari, larva berkembang menjadi anakan dan disortir, lalu ditempatkan di aquarium yang maksimal berisi 300 anak ikan. Membudidayakan ikan hias corydoras perlu ketelitian dan kesabaran, karena resiko kematiannya tinggi. Tingkat keasaman air harus dijaga pada posisi 7,2, dan suhu 26 derajat celcius.
Ikan hias corydoras harga jualnya ditentukan berdasarkan ukurannya. Permintaan paling banyak untuk jenis corydoras sterbey dan panda. Ikan yang dijual umumnya berukuran midle atau sedang. Untuk ikan corydoras sterbey, permintaan biasanya untuk ukuran panjang 2,5 centimeter. Sedangkan jenis panda ukuran panjang 2,8 centimeter.
Setiap bulannyanya, tidak kurang dari 50 ribu ekor ikan hias didistribusikan dari tempat ini. Sebagian besar untuk pasaran ekspor. Permintaan dari luar negeri biasanya paling banyak pada bulan September hingga Januari. Harga ikan hias corydoras sterbey ukuran sedang sekitar 4.500 rupiah per ekor. Sedangkan ikan corydoras panda sekitar 1.250 rupiah per ekor

0 komentar

KKP Gandeng AS Kembangkan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan

Pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan yang berwawasan luas dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini dikarenakan SDM merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan sektor perikanan dan kelautan. Pencetakan SDM kompeten dan inovatif membutuhkan institusi pendidikan yang andal dan kerja sama yang intensif dengan semua pihak di dalam dan luar negeri, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Untuk itu, KKP, melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) menggelar kegiatan Indonesia-America Network (IA Net), Selasa (20/1), di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta.
 
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bertaraf internasional. Hal itu sebagaimana diamanatkan UU 31/2004 jo. UU 45/2009 tentang Perikanan. Selain itu dalam UU 20/2003 jo. UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyebutkan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
 
Di sisi lain, dalam menghadapi perkembangan era globalisasi baik tingkat regional maupun internasional, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 perlu dilakukan kerjasama dengan dunia internasional dalam mengembangkan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan. “AS merupakan negara maju yang menjadi acuan dunia dan satuan Pendidikan lingkup KKP dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat,” tambahnya.
 
Menurut Susi, kegiatan seperti ini perlu terus ditingkatkan untuk membentuk SDM yang kompeten yang akan menjadi agen pembaruan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. “Lembaga pendidikan di bawah KKP harus selalu menjadi pelopor dalam menghasilkan teknologi terapan yang inovatif untuk peningkatan produktivitas dan saya saing sektor kelautan dan perikanan,” ujar Susi.
 
Sebagai rangkaian acara, dilakukan kuliah umum oleh Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr, peresmian IA Net “Indonesia-America Partnership for Marine and Fisheries Vocational Education” serta video conference dengan Mississippi State University AS. Turut hadir di acara ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Dubes Paraguay untuk Indonesia dan lima Negara ASEAN lainnya Cecar Estebon Grillion.
 
Sementara itu Kepala BPSDM KP Suseno Sukoyono menuturkan, kerja sama dan sinergi lintas lembaga dalam dan luar negeri antara BPSDM KP dengan universitas dan lembaga swasta dalam meningkatkan kapasitas SDM kelautan dan perikanan telah berjalan dengan baik. Sampai saat ini BPSDM KP telah bekerja sama dengan 20 universitas luar negeri, 12 universitas dalam negeri, 25 lembaga internasional dan NGO (seperti World Wide Fund for Nature, Coral Triangle Center, Conservation International, dan International Union for Conservation of Nature), serta 40 kementerian/lembaga, kabupaten/kota, dan badan usaha/perbankan. Kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan salah satu contoh kerja sama BPSDM KP dengan universitas di AS, yaitu Mississippi State University.
 
Terkait dengan kegiatan pendidikan, sistem pendidikan vokasi kelautan dan perikanan yang diterapkan sejak 1962 merupakan yang pertama di Indonesia. Melalui 17 kampus pendidikan vokasi, KKP berupaya memberikan pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat pada peserta didik sehingga menjadi tenaga kerja professional dan memiliki jiwa kewirausahaan tinggi untuk mengembangkan dunia usaha dan industri kelautan dan perikanan dengan pendekatan pendidikan teaching factory yang lebih mengutamakan praktek daripada teori (70:30) baik pada pendidikan menengah dan pendidikan tingginya.
 
Pada 2014, KKP meluluskan 1.665 peserta didik yang terserap di dunia usaha dan industri baik dalam maupun luar negeri diantaranya pada 63 dunia usaha dan dunia industri nasional dan internasional seperti AS, Spanyol, Australian, Jepang, Korea, dan lain-lain.
 
Di bidang pelatihan, KKP melalui enam Balai Diklat di Medan, Tegal, Banyuwangi, Bitung, Ambon dan Sukamandi, sekitar 20 ribu orang telah dilatih di bidang penangkapan, budidaya, dan pengolahan ikan, serta garam dan konservasi/non konsumsi. Dan untuk memperluas jangkauan pelatihan, telah dibentuk 417 Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di berbagai daerah di Indonesia yang didukung dengan pembentukan 33 Tempat Uji Kompetensi yang telah mensertifikasi 11 ribu SDM kelautan dan perikanan.
 
Di bidang penyuluhan, berdasarkan data Sistem Informasi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) per 19 Januari 2015, saat ini terdapat total 13.207 penyuluh perikanan se-Indonesia, yang terdiri dari 3.235 penyuluh PNS, 1.224Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), 8.430 penyuluh swadaya, 201 PPTK daerah, 40 penyuluh swasta, dan 77 penyuluh honorer. Dari total tersebut, saat ini terbentuk 52.660 kelompok masyarakat dimana 1 kelompok terdiri atas 10 anggota.
 
Di tahun 2015, BPSDM KP merencanakan akan mengembangkan STP sebagai pusat studi nautika dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga akan dibentuk Pusat Studi Konservasi Perairan di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sorong, di samping Pusat Studi yang telah dibentuk seperti Pusat Studi Mangrove Poltek KP Sidoarjo dan Pusat Studi Terumbu Karang Poltek KP Bitung.
 
Sebagai bekal peserta didik di dunia kerja, 13 satuan pendidikan KKP diharapkan mampu menerbitkan sertifikasi kompetensi peserta didik. Dengan demikian, lembaga pendidikan sekaligus menjadi lembaga sertifikasi profesi sehingga para siswa semakin siap dan mantap untuk bergabung bersama dunia usaha dan industri dalam dan luar negeri, khususnya dalam rangka menghadapi MEA 2015. Satuan Pendidikan KKP juga pada 2015 akan dilakukan upgrading level lembaga pendidikan menjadi 10 Poltek KP. “Pengembangan Poltek KP menjadi ‘’pintu’’ percepatan transformasi SDM KP terdidik dalam unjuk prestasi yang dimiliki,” ujar Menteri KP
 
Selain itu Suseno juga menambahkan, dari semua program pengembangan SDM KP yang telah direncanakan adalah dibentuknya IA Net. Pendiriannya merupakan wujud komitmen KKP untuk melanjutkan jejaring kerjasama yang telah dilakukan dengan beberapa universitas AS seperti Mississippi State University, University of Washington, dan Oregon State University. “Diharapkan akan bertambah lagi kerja sama yang terjalin kedepannya dengan universitas lainnya”, ungkapnya.
 
Menurut Suseno, terbentuknya IANet diharapkan mampu menjadi pusat informasi akan menjadi sarana mendukung peningkatan kapasitas dosen dan taruna/i, pertukaran pelajar, pengembangan sistem, modul, dan kurikulum pendidikan kelautan dan perikanan di STP Jakarta seiring dengan perkembangan teknologi melalui kegiatan teleconference kuliah umum bersama dengan universitas partner di Amerika Serikat. “Launching IA Net merupakan sebuah upaya pengembangan kapasitas SDM kelautan dan perikanan. IANet diharapkan mampu menjadi wadah tukar informasi Indonesia–Amerika untuk mendukung kerjasama pendidikan vokasi kelautan perikanan di Indonesia,” ungkapnya

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/01/kkp-gandeng-as-kembangkan-pendidikan-vokasi-kelautan-dan-perikanan
0 komentar

Dubes Paraguay berikan kuliah umum di STP

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, merupakan salah satu negara yang memiliki Sumber Kekayaan Alam (SKA) laut yang sangat potensial untuk dapat diberdayakan dan dapat digunakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Secara geografis, letak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada posisi strategis dengan posisi silang di antara dua benua, Benua Australia dan Benua Asia serta berada diantara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Keunggulan komparatif dalam posisi ini antara lain; land and marine bidoversities, international sea leanes, unclos implementation, dynamic oceanography & climate change, geotectonic position yang juga memberikan karunia dengan banyaknya sumber mineral serta basin-basin minyak dan gas maupun mineral. Berdasarkan sifat sumber kekayaan alam dapat dibagi menjadi potensi sumber daya terbarukan (Renewable Resources) dan potensi sumber daya tidak pulih atau tidak terbarukan (Non Renewable Resources).
Dalam rangka penyebarluasan informasi mengenai pengelolaan sumberdaya laut yang telah dilakukan dibeberapa negara maju di dunia, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Paraguay menyelenggarakan General Lecture / Kuliah umum dengan topic “Maritime Renewable Energy And The Indonesian Potential” disampaikan langsung oleh H.E. Mr. Cesar Esteban Grillon yang menjabat sebagai Duta Besar Paraguay. Kuliah umum diselenggarakan di Auditorium STP Jakarta (14/1) diikuti oleh seluruh civitas akademika STP terdiri dari perwakilan taruna-taruni, dosen dan staff pegawai dari kampus Jakarta, Serang dan Bogor.
Pada kuliah umum tersebut, Mr. Cesar menyampaikan bahwa Paraguay merupakan salah satu negara pengekspor energy terbesar dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan terbarukan. Mr. Cesar menambahkan bahwa Negara Indonesia seharusnya mampu menjadi negara pengahsil energi berbasis sumberdaya laut, mengingat begitu besar potensi SKA laut yang dimiliki oleh bangsa ini. Oleh karena itu, melalui kegiatan kuliah umum ini Mr. Cesar mulai melakukan sosialisasi terkait Maritime Renewable Energy ini dikalangan mahasiswa diberbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, mengingat bahwa mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus melakukan perubahan di negara tercinta ini.
Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh, Mr. Cesar menyampaikan ada beberapa peralatan yang telah diterapkan oleh beberapa negara majudi dunia seperti Australia, Brazil dan Paraguay yang dapat menghasilkan sumber tenaga energi khususnya listrik yang bekerja dengan memanfaatkan lautan seperti: 1) Pallet, merupakan alat yang memanfaatkan gelombong lautan dengan cara pemompaan yang mampu menghasilkan 100 mega watt listrik; 2) Tidal Energy, merupaka alat yang memanfaatkan tenaga air yang mengubah energi pasang surut menjadi energi listrik. Alat ini bekerja di dasar lautan dengan kedalaman kurang lebih 30 meter agar tidak mengganggu aktifitas lalu lintas kapal dan tidak merusak kehidupan bawah laut; dan 3) Kipas Turbin, alat ini juga mampu menghasilkan eneri listrik dengan memanfaatkan gelombang laut namun ukurannya lebih besar dari alat lainnya yang diletakkan di dasar laut.
Ketiga alat tersebut merupakan alat yang disarankan oleh Mr. Cesar untuk menghasilkan energi di Indonesia dengan memanfaatkan lautan dengan melalui proses pengkajian lebih lanjut oleh para ahli yang dimiliki oleh bangsa ini. Selain itu, perlu juga dikaji terhadap berbagai dari berbagai aspek seperti karakteristik wilayah lautan Indonesia dan aspek sosial ekonomi.       Acara kuliah umum diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian marchendise oleh duta besar Paraguay kepada peserta kuliah umum.

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/01/kuliah-umum-dubes-paraguay-di-kampus-pasar-minggu
0 komentar

Indonesia Surga Ikan Hias



Jenis-jenis ikan hias air tawar
Negeri ini memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan KKP, terdapat lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, negeri kita memiliki 400 spesies. Namun hanya sekitar 90 spesies yang dibudidayakan masyarakat. Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas padat modal.
Ikan hias air tawar asli Indonesia yang menjadi primadona adalah ikan arwana dan cupang. Sedangkan ikan asal negara lain yang bisa didomestikasi dan cukup popular dibudidayakan di Indonesia antara lain koki, koi, discus dan guppy.

Jenis paling populer

Tidak semua ikan hias dibudidayakan secara masif, ini terkait dengan pangsa pasar dan tingkat kesulitannya. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan secara meluas di Indonesia:

1. Ikan koi

Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an para penangar ikan negeri sakura berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas menjadi ikan dengan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya.
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang cocok dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini cukup mudah dikembangbiakan, namun sulit mendapatkan koi berkualitas.
Untuk mengetahui lebih detail mengenai budidaya koi, silahkan baca panduan teknis budidaya ikan koi.
Panduan teknis budidaya ikan koi

2. Ikan cupang

Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam toples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerotor).
Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya.
Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan. Tidak memerlukan fasilitas mahal dan bisa dilakukan dalam skala rumahan. Baca cara praktis budidaya ikan cupang.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

3. Ikan arwana

Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan.
Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang berharga tinggi. Harga per ekornya mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

4. Ikan koki

Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.
Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

5. Ikan guppy

Ikan guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh bumi. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1920-an. Saat ini guppy bisa ditemukan dengan mudah di perairan air tawar di Indonesia.
Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang gampang dibudidayakan. Bereproduksi secara internal dengan melahirkan anak. Guppy kawin dengan memasukan organ gondopodium yang berada pada sirip anal ke dalam organ telur betina.
Ikan betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehinga bisa hamil hingga 3 kali dalam satu kali perkawinan. Jarak antar kehamilan berlangsung 1-5 minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 30-100 burayak dalam satu kali kelahiran.
Untuk mengetahui lebih detail bagaimana ikan ini dibudidayakan, silahkan bacateknik budidaya ikan guppy.
ikan hias air tawar

6. Ikan louhan

Ikan louhan termasuk dalam keluarga Cichild dan tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya. Selain di Malaysia, ikan ini dikembangkan juga di Taiwan.
Kini ikan louhan menyebar ke berbagai negara. Iklan louhan mempunyai sifat agresif dan bila lepas ke perairan umum bisa menjadi predator bagi ikan lainnya. Banyak kritik yang dialamatkan pada ikan ini, diantaranya dianggap merusak strain-strain ikan Cichlid.

7. Ikan discus

Ikan discus (Symphysodon discus) berasal dari perairan Amazon. Disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disc) dengan warna-warni yang atraktif. Pembawaan ikan hias air tawar ini sangat tenang dan gerakannya lembut, sehingga disebut raja akuarium. Ikan yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm.
Discus cocok dikembangbiakan di iklim tropis dengan suhu air 25-30oC. Untuk pemeliharaan dalam akuarium harus sedikit telaten, karena ikan discus mudah stress.

Perkembangan pasar ikan hias air tawar

Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut. Pangsa pasarnya mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar kebanyakan bisa dibudidayakan, sementara ikan hias air laut lebih banyak dari hasil tangkapan. Semakin hari permintaan ikan hias air tawar semakin terus meningkat. Mungkin karena harganya yang relatif lebih murah dari ikan hias air laut.
Pada beberapa dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai negara. Namun saat ini, ekspor kita sudah menembus 60 negara dengan nilai lebih dari 50 juta dolar AS dan peningkatan sekitar 9% per tahunnya. Indonesia pun selalu menjadi 5 besar eksportir ikan hias dunia.
Dari sisi keragaman ada lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar maupun laut yang menjadi andalan ekspor. Biasanya ikan hias yang layak ekspor diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran, jenis, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit, dan daya adaptasi.
0 komentar

Pengembangan Satuan Pendidikan pada Pusat Pendidikan KP

Mengawali Tahun 2015, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (PUSDIK KP) lingkup Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melakukan kunjungan ke salah satu unit satuan pendidikan PUSDIK KP yaitu di kampus Politeknik Kelautan (POLTEK KP) dan Perikanan Bitung, Sulawesi Utara. Kunjungan tersebut dalam rangka Pelantikan Taruna/i Baru Angkatan Ke-1 POLTEK KP Bitung dan peresmian beberapa sarana dan prasaran yang dimiliki oleh kampus Bitung. 
Dalam rangka kunjungan tersebut, Kapusdik KP juga berkesempatan mengunjungi salah satu sarana baru yang dimiliki oleh kampus Bitung yaitu ruang video conference merupakan salah satu sarana yang sedang gencar untuk terus dikembangkan di seluruh satuan pendidikan PUSDIK KP seluruh Indonesia, guna memaksimalkan pemanfaatan kemajuan sistem teknologi dan informasi. Pada kesempatan yang bersamaan, kepala PUSDIK KP tidak hanya berkunjung ke ruangan tersebut, tetapi sekaligus mencoba mengaplikasikan teknologi yang sudah dilengkapi dengan sarana video conference yang cukup memadai. 
Kegiatan video conference diselenggarakan pagi hari ini (9/1) dengan menghubungkan antara kampus POLTEK KP Bitung dengan beberapa kampus satuan pendidikan PUSDIK KP tingkat perguruan tinggi lainnya seperti kampus Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor – Jawa Barat, kampus POLTEK KP Sorong – Papua Barat dan POLTEK KP Sidoarjo – Jawa Timur serta terhubung juga dengan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone – Sulawesi Selatan. 
Pada kesempatan video conference ini, Kapusdik KP menyampaikan arahannya terkait pengembangan yang harus dilakukan oleh setiap satuan pendidikan PUSDIK KP tingkat perguruan tinggi sebagai Central of Exellence dibidang perikanan dan kelautan. Sehingga kedepannya dapat menjadi penjuru pusat studi kelautan dan perikanan yang disegani. Pengembangan yang dimaksudkan meliputi : 1) Kelembagaan; 2) Sumberdaya manusia tenaga pendidik dan kependidikan ; 3) Kurikulum; 4) Sarana dan prasarana; dan 5) Pengembangan proram studi yang berbasis ilmu kelautan. 
Selain hal tersebut, Kapusdik KP juga menegaskan agar setiap kampus satuan pendidikan PUSDIK KP harus memiliki ide dan pemikiran untuk menciptakan penciri atau trade mark keahlian masing-masing sehingga menjadi kekuatan dan keunggulan sesuai dengan potensi yang ada disekitar wilayah kampus. Seperti Kampus POLTEK KP Sidoarjo menjadi kampus pusat studi mangrove, POLTEK KP Sorong menjadi kampus puast studi lamun, POLTEK KP Bitung menjadi pusat studi terumbu karang dan STP Jurusan Penyuluhan Perikanan menjadi pusat studi pemberdayaan masyarakat. 
Kapusdik KP melanjutkan, bahwa diharapkan juga dalam waktu dekat, setiap kampus satuan pendidikan PUSDIK KP tingkat perguruan tinggi untuk segera membuka Program Studi (Prodi) baru yang menitik beratkan pada bidang ilmu kelautan sehingga pada saat penerimaan peserta didik Tahun Ajaran baru sudah bisa dibuka. Seperti di kampus Sidorajo mengusulkan Prodi Bioteknologi dan Konservasi, kampus Sorong mengusulkan Prodi Konservasi dan Perkapalan, kampus Bitung mengusulkan Prodi Perkapalan dan Wisata Bahari dan STP Jurusan Penyuluhan Perikanan mengusulkan Prodi Komunikasi Penyuluhan, Bisnis Perikanan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Selanjutnya pada kesempatan yang sama, setiap pimpinan masing-masing kampus baik yang ada di Bogor, Sidoarjo, Sorong dan Bone dipersilahkan untuk berdiskusi dengan Kapusdik KP yang berada di kampus Bitung terkait pembahsan yang telah disampaikan oleh Kapusdik KP melalui video conferenceVideo conference ini memanfaatkan salah satu program komunikasi yang cukup mudah diaplikasikan yaitu dengan Skype. Skype merupakan sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer) dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) dan gambar (video) berkualitas tinggi berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai tempat, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi secara langsung meski berbeda tempat.
Pada akhirnya, harapan Kapusdik KP dalam arahannya melalui Video Conference ini, satuan pendidikan PUSDIK KP lingkup KKP mampu menjadi penjuru pendidikan vokasi kelatan dan perikanan di Indonesia. Pada awal tahun 2015 ini, Kapusdik juga menyampaikan agar seluruh komponen satuan pendidikan PUSDIK KP lingkup KKP tetap semangat untuk terus berkembang dan tidak merasa puas diri terhadap hasil capaian kinerja di Tahun 2014.

Sumber : http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/01/pengembangan-satuan-pendidikan-pada-pusat-pendidikan-kp
0 komentar

Standar Packing Ikan Hias Air Tawar

Dalam pemasaran ikan hias, Pengemasan Ikan hidup merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dlama proses pengangkutannya. Berilkut standart packing ikan yang saat ini sudah diterapkan pada Kelompok Minakarya Mandiri:
  1.  Prosedur pengemasan
  2.  kantong plastik ukuran 40×60 diisi air sebanyak 1/3 dari volume kantong
  3.  ikan hias hidup dimasukan kedalam kantong plastik yang sudah terisi air sesuai dengan kapasitas, kepadatan, dan ukuran3. Kantong plastik yang sudah terisi air dan ikan hias, di isi oksigen sesuai kebutuhan. jumlah oksigen diperhitungkan sehingga cukup untuk mampu mempertahankan ikan tetap hidup selama minimum 48 jam, biasanya 1 banding 2 dengan volume air
  4. 4 pemberian obat, untuk pemberokan diberi anti biotik ( elbayu, oxitetracyclin ) yg diharapkan dapat mengobati bekas luka akibat serokan, sortasi dan penghitungan
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger