Featured Post Today
print this page
Latest Post

Ini Pendorong Utama Pertumbuhan Sektor Perikanan

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, ikan tongkol dan tuna menjadi penyumbang paling tinggi dalam pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan kuartal III/2015. Kedua jenis ikan ini mengalami peningkatan produksi cukup signifikan.

Pada kuartal III/2015, sektor kelautan dan perikanan tumbuh 8,37%, meningkat dibanding kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 7,17%‎. (Baca: Susi Klaim Sektor Perikanan Kuartal III Tumbuh 8,37%).

"Di perikanan tangkap yang mengalami peningkatan adalah tongkol dan tuna. Produksi tongkol hingga kuartal III meningkat 10,57% dibanding periode sama tahun sebelumnya," kata Susi di Kantor KKP, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Sementara jenis tongkol yang mengalami peningkatan produksi adalah tongkol krai 21,38%, tongkol cakalang 15,79%, dan tongkol lisong 58,50% dibanding produksi periode sama tahun sebelumnya.

Sementara produksi ikan jenis tuna mengalami peningkatan 15,47%, yang ditopang dari peningkatan produksi tuna madidihang, tuna sirip biru dan tuna mata besar yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 18,21%, 74,60% dan 10,11%‎.

Untuk komoditas perikanan budidaya yang juga mengalami peningkatan produksi adalah rumput laut, ikan tawes dan nilem. Rumput laut yang mengalami peningkatan produksi sebesar 10,83%, tawes 24,82% dan nilem sebesar 7,19% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan perekonomian subsektor perikanan kuartal III/2015 juga diwarnai oleh perubahan laju implisit di subsektor perikanan. Laju implisit ini merefleksikan perubahan harga dan kualitas yang terjadi di subsektor kelautan dan perikanan. 

"Ini juga mencerminkan perubahan harga yang terjadi di tingkat produsen di subsektor kelautan dan perikanan," tandasnya.

Sekadar informasi, jika dibandingkan dengan rata-rata harga ikan di kuartal II/2015, laju implisit subsektor perikanan kuartal III/2015 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,83% (q to q) dan 7,12% (yoy)‎. 

Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/1067393/34/ini-pendorong-utama-pertumbuhan-sektor-perikanan-1449473695
0 komentar

Konsumsi Ikan Masyarakat Jabar Rendah

DEPOK - Gerakan makan ikan terus digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selain kaya protein, ikan juga menjadi salah satu alternatif pengganti daging.

Namun, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Jabar masih rendah. Kesadaran pentingnya protein hewani dalam ikan yang sedang digenjot pemerintah terhadap masyarakat.

"Kalau di Jawa Barat masih rendah yakni 24,23 kilogram per kapita per tahun. Kami genjot 2016 sebanyak 30 kg," ungkap Kadis Perikanan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail di Bojongsari Depok saat mengunjungi
budidaya ternak lele oleh pelajar, Senin (23/11/2015).

Menurutnya, di Jabar produksi paling dominan disesuaikan wilayah, salah satunya Indramayu. "Di Indramayu udang paling dominan, sudah ekspor. Kalau di Depok memang kekuatannya ikan hias," jelas Jafar.

Salah satu kota di Jabar dengan angka konsumsi ikan masih rendah yakni Kota Depok. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Depok hanya 25 kg per kapita per tahun.

"Anjurannya 38-40 kg per kapita per tahun. Untuk produksi ikan memang masih kesulitan pakan karena masih impor mahal. Ternak ikan pakai tepung ikan, gimana coba. Masa ikan makan ikan," tukasnya.

Depok juga tengah menggagas Balai Benih Ikan (BBI) untuk pengembangan produksi ikan konsumsi dan ikan hias. "Sedang proses pembangunan, bantuan, dan pendanaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,"
tandasnya. 

Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/1063806/34/konsumsi-ikan-masyarakat-jabar-rendah-1448270434
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger