Featured Post Today
print this page
Latest Post

MOTIVASI BELAJAR

Motivasi Belajar
Oleh: AsianBrain.com Content Team


Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:

* Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
* Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
* Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
* Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
* Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.


Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:

* Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
* Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.


Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:

* Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
* Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
* Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward

-------------------------------------------------------------------------------------
Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

-------------------------------------------------------------------------------------
SUMBER : www.anneahira.com
0 komentar

Menjadi Sahabat Yang Menyenangkan

Oleh: Nurul Husna (Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia, Ibu Rumah Tangga)
Syabab.Com - Secara fitrah, menikah akan memberikan ketenangan (ithmi'nân/ thuma’nînah) bagi setiap manusia, asalkan pernikahannya dilakukan sesuai dengan aturan Allah Swt., Zat Yang mencurahkan cinta dan kasih-sayang kepada manusia.
Hampir setiap Mukmin mempunyai harapan yang sama tentang keluarganya, yaitu ingin bahagia; sakînah mawaddah warahmah. Namun, sebagian orang menganggap bahwa menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta langgeng adalah hal yang tidak gampang. Fakta-fakta buruk kehidupan rumahtangga yang terjadi di masyarakat seolah makin mengokohkan asumsi sulitnya menjalani kehidupan rumahtangga. Bahkan, tidak jarang, sebagian orang menjadi enggan menikah atau menunda-nunda pernikahannya.
Menikahlah, Karena Itu Ibadah
Sesungguhnya menikah itu bukanlah sesuatu yang menakutkan, hanya memerlukan perhitungan cermat dan persiapan matang saja, agar tidak menimbulkan penyesalan. Sebagai risalah yang syâmil (menyeluruh) dan kâmil (sempurna), Islam telah memberikan tuntunan tentang tujuan pernikahan yang harus dipahami oleh kaum Muslim. Tujuannya adalah agar pernikahan itu berkah dan bernilai ibadah serta benar-benar memberikan ketenangan bagi suami-istri. Dengan itu akan terwujud keluarga yang bahagia dan langgeng. Hal ini bisa diraih jika pernikahan itu dibangun atas dasar pemahaman Islam yang benar.
Menikah hendaknya diniatkan untuk mengikuti sunnah Rasullullah saw., melanjutkan keturunan, dan menjaga kehormatan. Menikah juga hendaknya ditujukan sebagai sarana dakwah, meneguhkan iman, dan menjaga kehormatan. Pernikahan merupakan sarana dakwah suami terhadap istri atau sebaliknya, juga dakwah terhadap keluarga keduanya, karena pernikahan berarti pula mempertautkan hubungan dua keluarga. Dengan begitu, jaringan persaudaraan dan kekerabatan pun semakin luas. Ini berarti, sarana dakwah juga bertambah. Pada skala yang lebih luas, pernikahan islami yang sukses tentu akan menjadi pilar penopang dan pengokoh perjuangan dakwah Islam, sekaligus tempat bersemainya kader-kader perjuangan dakwah masa depan.
Inilah tujuan pernikahan yang seharusnya menjadi pijakan setiap Muslim saat akan menikah. Karena itu, siapa pun yang akan menikah hendaknya betul-betul mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk meraih tujuan pernikahan seperti yang telah digariskan Islam. Setidaknya, setiap Muslim, laki-laki dan perempuan, harus memahami konsep-konsep pernikahan islami seperti: aturan Islam tentang posisi dan peran suami dan istri dalam keluarga, hak dan kewajiban suami-istri, serta kewajiban orangtua dan hak-hak anak; hukum seputar kehamilan, nasab, penyusuan, pengasuhan anak, serta pendidikan anak dalam Islam; ketentuan Islam tentang peran Muslimah sebagai istri, ibu, dan manajer rumahtangga, juga perannya sebagai bagian dari umat Islam secara keseluruhan, serta bagaimana jika kewajiban-kewajiban itu berbenturan pada saat yang sama; hukum seputar nafkah, waris, talak (cerai), rujuk, gugat cerai, hubungan dengan orangtua dan mertua, dan sebagainya. Semua itu membutuhkan penguasaan hukum-hukum Islam secara menyeluruh oleh pasangan yang akan menikah. Artinya, menikah itu harus didasarkan pada ilmu.
Jadilah Sahabat yang Menyenangkan
Pernikahan pada dasarnya merupakan akad antara laki-laki dan perempuan untuk membangun rumahtangga sebagai suami-istri sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Sesungguhnya kehidupan rumahtangga dalam Islam adalah kehidupan persahabatan. Suami adalah sahabat karib bagi istrinya, begitu pula sebaliknya.
Keduanya benar-benar seperti dua sahabat karib yang siap berbagi suka dan duka bersama dalam menjalani kehidupan pernikahan mereka demi meraih tujuan yang diridhai Allah Swt. Istri bukanlah sekadar patner kerja bagi suami, apalagi bawahan atau pegawai yang bekerja pada suami. Istri adalah sahabat, belahan jiwa, dan tempat curahan hati suaminya.
Islam telah menjadikan istri sebagai tempat yang penuh ketenteraman bagi suaminya. Allah Swt. berfirman:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya. (TQS. ar-Rum [30]: 21).
Maka dari itu, sudah selayaknya suami akan merasa tenteram dan damai jika ada di sisi istrinya, demikian pula sebaliknya. Suami akan selalu cenderung dan ingin berdekatan dengan istrinya. Di sisi istrinya, suami akan selalu mendapat semangat baru untuk terus menapaki jalan dakwah, demikian pula sebaliknya. Keduanya akan saling tertarik dan cenderung kepada pasangannya, bukan saling menjauh. Keduanya akan saling menasihati, bukan mencela; saling menguatkan, bukan melemahkan; saling membantu, bukan bersaing.
Keduanya pun selalu siap berproses bersama meningkatkan kualitas ketakwaannya demi meraih kemulian di sisi-Nya. Mereka berdua berharap, Allah Swt. berkenan mengumpulkan keduanya di surga kelak. Ini berarti, tabiat asli kehidupan rumahtangga dalam Islam adalah ithmi'nân/tuma’ninah (ketenangan dan ketentraman). Walhasil, kehidupan pernikahan yang ideal adalah terjalinnya kehidupan persahabatan antara suami dan istri yang mampu memberikan ketenangan dan ketenteraman bagi keduanya.
Untuk menjamin teraihnya ketengan dan ketenteraman tersebut, Islam telah menetapkan serangkaian aturan tentang hak dan kewajiban suami-istri. Jika seluruh hak dan kewajiban itu dijalankan secara benar, terwujudnya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah adalah suatu keniscayaan.
Bersabar atas Kekurangan Pasangan
Kerap terjadi, kenyataan hidup tidak seindah harapan. Begitu pula dengan kehidupan rumahtangga, tidak selamanya berlangsung tenang. Adakalanya kehidupan suami-istri itu dihadapkan pada berbagai problem baik kecil ataupun besar, yang bisa mengusik ketenangan keluarga. Penyebabnya sangat beragam; bisa karena kurangnya komunikasi antara suami-istri, suami kurang makruf terhadap istri, atau suami kurang perhatian kepada istri dan anak-anak; istri yang kurang pandai dan kurang kreatif menjalankan fungsinya sebagai istri, ibu, dan manajer rumahtangga; karena adanya kesalahpahaman dengan mertua; atau suami yang 'kurang serius' atau 'kurang ulet' mencari nafkah. Penyebab lainnya adalah karena tingkat pemahaman agama yang tidak seimbang antara suami-istri; tidak jarang pula karena dipicu oleh suami atau istri yang selingkuh, dan lain-lain.
Sesungguhnya Islam tidak menafikan adanya kemungkinan terusiknya ketenteraman dalam kehidupan rumahtangga. Sebab, secara alami, setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti dihadapkan pada berbagai persoalan. Hanya saja, seorang Muslim yang kokoh imannya akan senantiasa yakin bahwa Islam pasti mampu memecahkan semua problem kehidupannya. Oleh karena itu, dia akan senantiasa siap menghadapi problem tersebut, dengan menyempurnakan ikhtiar untuk mencari solusinya dari Islam, seiring dengan doa-doanya kepada Allah Swt. Sembari berharap, Allah memudahkan penyelesaian segala urusannya.
Keluarga yang sakinah mawaddah warahmah bukan berarti tidak pernah menghadapi masalah. Yang dimaksud adalah keluarga yang dibangun atas landasan Islam, dengan suami-istri sama-sama menyadari bahwa mereka menikah adalah untuk ibadah dan untuk menjadi pilar yang mengokohkan perjuangan Islam. Mereka siap menghadapi masalah apapun yang menimpa rumahtangga mereka. Sebab, mereka tahu jalan keluar apa yang harus ditempuh dengan bimbingan Islam.
Islam telah mengajarkan bahwa manusia bukanlah malaikat yang selalu taat kepada Allah, tidak pula ma‘shûm (terpelihara dari berbuat maksiat) seperti halnya para nabi dan para rasul. Manusia adalah hamba Allah yang memiliki peluang untuk melakukan kesalahan dan menjadi tempat berkumpulnya banyak kekurangan. Pasangan kita (suami atau istri) pun demikian, memiliki banyak kekurangan. Karena itu, kadangkala apa yang dilakukan dan ditampakkan oleh pasangan kita tidak seperti gambaran ideal yang kita harapkan. Dalam kondisi demikian, maka sikap yang harus diambil adalah bersabar!
Sabar adalah salah satu penampakan akhlak yang mulia, yaitu wujud ketaatan hamba terhadap perintah dan larangan Allah Swt. Sabar adalah bagian hukum syariat yang diperintahkan oleh Islam. (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 153; QS az-Zumar [39]: 10).
Makna kesabaran yang dimaksudkan adalah kesabaran seorang Mukmin dalam rangka ketaatan kepada Allah; dalam menjalankan seluruh perintah-Nya; dalam upaya menjauhi seluruh larangan-Nya; serta dalam menghadapi ujian dan cobaan, termasuk pula saat kita dihadapkan pada 'kekurangan' pasangan (suami atau istri) kita.
Namun demikian, kesabaran dalam menghadapi 'kekurangan' pasangan kita harus dicermati dulu faktanya. Pertama: Jika kekurangan itu berkaitan dengan kemaksiatan yang mengindikasikan adanya pelalaian terhadap kewajiban atau justru melanggar larangan Allah Swt. Dalam hal ini, wujud kesabaran kita adalah dengan menasihatinya secara makruf serta mengingatkannya untuk tidak melalaikan kewajibannya dan agar segera meninggalkan larangan-Nya. Contoh pada suami: suami tidak berlaku makruf kepada istrinya, tidak menghargai istrinya, bukannya memuji tetapi justru suka mencela, tidak menafkahi istri dan anak-anaknya, enggan melaksanakan shalat fardhu, enggan menuntut ilmu, atau malas-malasan dalam berdakwah. Contoh pada istri: istri tidak taat pada suami, melalaikan pengasuhan anaknya, melalaikan tugasnya sebagai manajer rumahtangga (rabb al-bayt), sibuk berkarier, atau mengabaikan upaya menuntut ilmu dan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Sabar dalam hal ini tidak cukup dengan berdiam diri saja atau nrimo dengan apa yang dilakukan oleh pasangan kita, tetapi harus ada upaya maksimal menasihatinya dan mendakwahinya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, kita senantiasa mendoakan pasangan kita kepada Allah Swt.
Kedua: Jika kekurangan itu berkaitan dengan hal-hal yang mubah maka hendaknya dikomunikasikan secara makruf di antara suami-istri. Contoh: suami tidak terlalu romantis bahkan cenderung cuwek; miskin akan pujian terhadap istri, padahal sang istri mengharapkan itu; istri kurang pandai menata rumah, walaupun sudah berusaha maksimal tetapi tetap saja kurang estetikanya, sementara sang suami adalah orang yang apik dan rapi; istri kurang bisa memasak walaupun dia sudah berupaya maksimal menghasilkan yang terbaik; suami “cara bicaranya” kurang lembut dan cenderung bernada instruksi sehingga kerap menyinggung perasaan istri; istri tidak bisa berdandan untuk suami, model rambutnya kurang bagus, hasil cucian dan setrikaannya kurang rapi; dan sebagainya. Dalam hal ini kita dituntut bersabar untuk mengkomunikasikannya, memberikan masukan, serta mencari jalan keluar bersama pasangan kita. Jika upaya sudah maksimal tetapi belum juga ada perubahan, maka terimalah itu dengan lapang dada seraya terus mendoakannya kepada Allah Swt. (Lihat: QS an-Nisa' [4]: 19). Rasulullah saw. bersabda:

Janganlah seorang suami membenci istrinya. Jika dia tidak menyukai satu perangainya maka dia akan menyenangi perangainya yang lain. (HR Muslim).
Inilah tuntunan Islam yang harus dipahami oleh setiap Mukmin yang ingin rumahtangganya diliputi dengan kebahagiaan, cinta kasih, ketenteraman, dan langgeng. Wallâhu a‘lam bi ash-shawab. [keluarga/syabab.com]
Sumber : www.syabab.com
0 komentar

INTERNATIONAL CONFERENCE OF ISLAMIC ECONOMIC SYSTEM (ICIES II)

E-mail Print PDF

UNDANGAN TERBUKA

STEI Hamfara bekerjasama dengan CISMOR Doshisha University Japan, LEBI UGM, P3EI, PPEI UMY, UIN dan sebagainya. Hadir dalam kegiatan ini beberapa pakar ekonomi international, antara lain

  • Prof Umar Ibrahim Vadillo (Dean of Dallas College, USA),
  • Prof Hasan Kameel (Dean of IIBF, IIUM, Malaysia) dan
  • Prof Hasan Ko Nakata (Doshisha University Japan)

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Memberikan gambaran kepada masyarakat khususnya akademisi tentang persoalan yang ditimbulkan oleh mata uang tidak berstandar logam
  • Memaparkan argumentasi normatif dan empiris bagi penggunaan mata uang dinar-dirham
  • Menemukan langkah-langkah konkret bagi implementasi dinar dirham
  • Mencari solusi bagi persoalan yang timbul akibat diaplikasikannya dinar-dirham

Bentuk Acara

International Conference of Islamic Economic System

Hari : Sabtu, 27 Juni 2009

Tempat : Auditorium MM UGM

Jam : 08.00 – 16.00 WIB

Keterangan : Umum, ticket fee Rp 75.000

Lecturer Intensive Discussion

Hari : Ahad, 28 Juni 2009

Tempat : Ruang Audiovisual FEB UGM

Jam : 08.00 – 12.00

Keterangan : Khusus dosen, Free

Stadium General

Hari : Ahad, 28 Juni 2009

Tempat : UMY, UII, UIN

Jam : 13.00 – 16.00 WIB

Keterangan : Umum, Free

Materi Konferensi

Materi

Pembicara

Thought References of Dinar-Dirham Currencies

Prof Hasan Ko Nakata,

Doshisha University Japan

The Affect of Using Non Metal Currencies

Prof Hasan Kameel Meera

Dean of Institute of Islamic Banking and Finance (IIBF), Lecturer at IIUM, Malaysia

Normative and Empiric Argument of Dinar-Dirham

Ir. Dwi Condro Triono, M.Ag,

Doctoral Candidate of UKM, Malaysia

Real Path of Implementations of Dinar Dirham

Nikmahani

Director of Kelantan Golden Trade (KGT), Malaysia

Implementation of dinar dirham

Prof Umar Ibrahim Vadillo,

Dean of Dallas Collage (Cape Town),

Pendaftaran

Ruang UBM STEI Hamfara

Jl. Gurami 32 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp. 0274-6906918

Brach Office

Gurami 32 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta

Telp. 0274-6906918

Email : icies2_hamfara@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it

sumber : www.stei-hamfara.ac.id

0 komentar

Tips Menulis Bagi Pemula

Tips Menulis Bagi Pemula
Oleh : Haryo Bagus Handoko
Bagi Anda yang ingin memulai menulis sebagai karir utama atau sekedar hobi untuk mengisi waktu luang, berikut ini beberapa tips yang mungkin akan membantu Anda. Tulisan ini dibuat bukan untuk maksud sok menggurui, tapi dibuat sekedar untuk berbagi pengalaman dengan para pembaca yang berkeinginan untuk menekuni dunia tulis menulis. Penulis artikel ini yakin bahwa banyak di antara pembaca yang mungkin membaca artikel ini jauh lebih mahir dan lebih mumpuni pengetahuan dan keahliannya dalam bidang tulis menulis. Baiklah berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dan bisa dijadikan pedoman untuk memulai sebuah tulisan.

1. Tetapkanlah suatu ide dasar / tema dari tulisan Anda. Kembangkan ide tersebut dalam suatu kerangka pemikiran / kerangka tulisan, yaitu buatlah semacam skema / bagan alur mengenai tulisan yang hendak dibuat. Banyak orang yang menyebut skema ini dengan “PARADIGMA TULISAN”.

2. Setelah membuat skema / paradigma tulisan, mulailah lakukan sedikit riset (banyak juga akan semakin bagus). Riset bisa berawal dari tulisan di buku-buku, berita di televisi, artikel-artikel yang menunjang baik di koran maupun dari internet. Riset juga bisa pula didukung dengan informasi dari narasumber, yaitu orang yang berkompeten di bidang kajian yang akan menjadi bahan penulisan kita. Pengambilan data dari narasumber bisa dengan metode random sampling (metode pemilihan narasumber/responden secara acak), snowball sampling (metode pemilihan narasumber/responden dari mulut ke mulut, dimana jumlah responden akan bertambah banyak ; misal kita datangi si A, lalu kita wawancara, kita mintai pendapatnya tentang topik yang akan menjadi bahan tulisan kita, lalu kita tanyai si A, siapa lagi yang bisa kita datangi untuk kita mintai informasi. Misalnya si A menyebutkan nama teman-temannya yang juga ahli di bidang itu, misalnya si B, si C dan si D. Maka selanjutnya kita datangi si B, si C dan si D untuk mengorek keterangan lebih lanjut, demikian seterusnya hingga jumlah responden semakin lama semakin banyak dan data/keterangan serta informasi yang kita butuhkan semakin valid dan teruji kebenarannya). Bisa juga kita melakukan survei, seluruh responden/narasumber yang berkompeten dalam bidang tersebut (100% semuanya kita wawancarai) kita minta keterangan tentang topik yang akan menjadi bahan tulisan kita. Metode survei ini meskipun bisa menghasilkan data awal yang cukup valid, namun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dari ketiga metode pengumpulan data di atas, terserah kepada pembaca untuk memilih mana yang terbaik.

3. Dari hasil riset dan wawancara dengan nara sumber, mulailah untuk memilah-milah dan melakukan penggolongan informasi tersebut dalam beberapa kategori. Tiap versi yang berbeda dari hasil riset belum tentu salah 100%, namun perlu kita telaah lebih jauh dan kita lakukan analisa berdasarkan cara berpikir secara sistematis dan logis. Mungkin saja potongan-potongan informasi tersebut merupakan secuil saja dari sejumlah besar informasi yang bila kita gabung-gabungkan dan kita analisa secara mendalam akan menghasilkan suatu gambaran global (the big picture) dari suatu masalah / topik yang akan kita bahas. Bahasa sederhananya, yaitu kita ibaratnya mencari potongan-potongan informasi seperti halnya kalau kita mengumpulkan potongan kepingan gambar dalam permainan puzzle, lalu kita akan satukan potongan-potongan kecil itu pelan-pelan (gak usah terburu-buru, karena hasilnya tentu kurang bagus dan bisa saja analisa kita menjadi salah dan tulisan kita tidak valid), hingga akhirnya kita akan memperoleh hasil akhir yaitu gambar utuh yang bisa kita pahami. Ooo ternyata ini gambar sapi toh ? Kalau kita melihat sesuatu hanya sepotong sepotong lalu buru-buru kita lakukan analisa tentu analisa kita bisa saja salah bukan ?

4. Dalam melakukan pembahasan dalam tulisan kita (memulai menulis), bisa saja kita membahas mulai dari hal-hal yang global dulu, baru kemudian sampai ke hal-hal yang kecil/detil. Namun bisa juga kita mulai dari hal-hal yang kecil (potongan-potongan informasi yang berhasil kita kumpulkan) baru kita satukan dan kita bahas hingga kita bisa menyimpulkan gambaran global / keseluruhan pandangan dari suatu masalah (misalnya, dari pembahasan mengenai, buntut, kaki, perut, kepala, telinga, mulut, mata dan hidung, akhirnya kita sampai pada pembahasan mengenai makhluk apa yang kita bahas tadi. Ooo ternyata ini sapi !). Metode pembahasan dan penulisan mulai dari hal-hal kecil / potongan-potongan informasi yang kemudian disatukan dalam suatu kesimpulan akhir tentang sesuatu itu, biasa kita temui dalam tulisan-tulisan novel atau bahkan film misteri yang kita tontong di bioskop atau televisi.

5. Mengenai alur waktu kita bercerita (misal dalam penulisan cerpen atau novel), bisa kita menggunakan alur runtut (dari awal sampai akhir waktunya urut dan runtut/berkesinambungan), flash back (penceritaan dimulai dari bagian akhir dulu, kemudian baru diceritakan dari awal asal mula kok bisa terjadi seperti yang di bagian akhir itu), atau bahkan alur cerita gabungan antara alur cerita yang urut dengan alur cerita yang flash back. Namun alur cerita gabungan, bila kita tidak pandai-pandai mengolah kata dalam tulisan kita, bisa-bisa kita malah membingungkan para pembaca (ingat tidak semua pembaca yang membaca tulisan yang kita buat adalah orang dengan kecerdasan yang mencukupi, karena mungkin saja ada beberapa dari mereka yang agak telmi/telat mikir. Oleh sebab itu lebih baik tulisan dan gaya bercerita atau penyajian tulisan kita seharusnya dibuat sesederhana mungkin dan bisa dimengerti oleh semua orang. Hindari bahasa-bahasa para pejabat yang pakai istilah-istilah adaptasi dari bahasa asing yang sok keren, pakailah istilah dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti).

6. Mengenai gaya bercerita, sebaiknya kita memakai gaya bercerita kita sendiri, dengan kata-kata yang sederhana, mudah dimengerti, pembahasan jangan terlalu berbelit-belit, pakailah perumpamaan-perumpamaan yang mudah untuk menjelaskan sesuatu yang mungkin sedikit rumit, sehingga dengan adanya perumpamaan itu para pembaca bisa terbantu untuk memahami apa yang kita maksud. Dalam menulis, sebaiknya kita tidak perlu terlalu kaku dalam hal pemilihan diksi (pemilihan kosa kata), bisa saja kita pakai bahasa gado-gado (Indonesia-Jawa), walaupun tidak selalu disarankan. Pendek kata, kita menjadi diri sendiri saat kita menulis sesuatu. Jangan pernah berusaha meniru gaya bercerita orang lain dari tulisan tertentu yang pernah kita baca. Tiap orang adalah pribadi yang unik, yang memiliki ciri khas dan tentu saja cara bercerita dan cara penyampaian isi pikirannya tentu akan berbeda-beda. Justru dengan ciri khas gaya penulisan dan cara bercerita kita yang unik itulah, maka akan menjadi semacam kekhasan kita (bahasa kerennya “trade mark kita”). Seperti halnya dalam dunia musik, setiap penyanyi tentu punya style/gaya dan penampilan serta genre (tema musik) yang tersendiri.

7. Tema apa yang bisa kita sajikan dalam tulisan kita ? Mulai saja dengan menulis sesuatu yang sederhana yang ada di sekeliling kita. Para penulis bisa saja mengambil topik mengenai pengetahuan ilmiah, pengetahuan umum, hobi dan ketrampilan, tutorial perbengkelan/otomotif, keagamaan, pengalaman hidup yang membawa hikmah, tutorial memasak, tutorial komputer, tutorial HP, tutorial bercocok tanam/tanaman hias, tutorial desain atau bahkan tentang tips dan tutorial mengenai tata rias kecantikan, berbagai macam humor seputar dunia sekolah, kekonyolan teman, kehidupan di rumah, diri kita sendiri, atau bahkan obyek benda mati yang paling remeh sekalipun (sebagai obyek penderita yang kemudian dianggap seakan-akan sebagai makhluk hidup yang mempunyai perasaan dan emosi. Di situlah kemampuan kita untuk menceritakan segala hal maupun kejadian yang terjadi di sekitar obyek benda mati tersebut, sehingga seakan-akan obyek benda mati tersebut sebagai saksi hidup yang bisa menceritakan segala hal yang terjadi dari sudut pandang si benda mati itu. Dengan kata-kata dan diksi yang tepat dan berkesan lugu dan polos, untuk menggambarkan setiap kejadian dan berbagai hal yang terjadi maka semua gambaran ilustrasi dalam bentuk cerita itu sudah bisa disebut sebuah karya cerita pendek yang cukup unik). Baiklah, misalnya saja kita tetapkan saja kertas tissue toilet sebagai obyek yang akan kita bahas. Kita pura-puranya memposisikan diri kita sebagai kertas tissue toilet tersebut, lalu kita bisa berangan-angan/membayangkan dan tentu saja berimajinasi apa saja yang akan dilakukan orang dengan kertas tissue toilet tersebut. Tentu saja akan muncul berbagai “versi” cara orang menggunakan kertas tissue toilet tersebut, dan bahkan mungkin ada orang yang tidak menggunakan kertas tissue toilet itu sebagaimana fungsinya. Kita bisa juga membayangkan dan membahas tentang berbagai tipe orang yang masuk ke kamar kecil / toilet (tempat kertas tissue itu berada), mulai dari orang yang lemah lembut, grusa-grusu, sampai orang yang jorok sekalipun. Semakin unik dan semakin polos kita menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan kertas tissue dengan orang-orang yang menjadi pengunjung toilet, serta semakin kita bisa membawa pembaca untuk lebih “menghayati” akan “penderitaan” si kertas tissue, berarti tulisan kita sudah cukup komunikatif dengan para pembaca.

8. Bagi penulis yang tema tulisannya lebih banyak ke masalah teknis atau tutorial mengenai suatu topik tertentu, misalnya tentang Hand Phone atau komputer, tulisan tentang resep masakan, atau yang lainnya, sangat disarankan agar tulisan sebaiknya diberi ilustrasi/gambar pendukung baik gambar buatan tangan ataupun mungkin foto-foto pendukung yang “bisa memberikan gambaran” kepada para pembaca agar tulisan kita lebih komunikatif dan interaktif dengan para pembaca yang mungkin masih awam.

9. Jangan terlalu tegang dan takut salah, santai saja saat kita akan memulai menulis tentang sesuatu. Biasakan membawa buku/notes kecil atau bahkan beberapa helai potongan kertas dan bolpoin kemanapun kita pergi. Atau bahkan mungkin flash disk bagi yang mampu membelinya, Siapa tahu kita bertemu dengan hal-hal yang bisa menjadi ide untuk bahan tulisan kita, maka kita akan dengan mudah membuat poin-poin penting yang bisa dicatat di selembar kertas yang kita bawa tadi. Atau bahkan orang / kenalan yang membawa laptop yang berisi data-data/bahan-bahan yang bisa mendukung isi tulisan kita, jadi kalau kita membawa flash disk, kita bisa meminta ijin untuk mengcopy file-file data pendukung yang mungkin dimiliki orang/teman kita di komputer laptopnya. Saat menulis jangan pernah membatasi sampai berapa halaman isi tulisan kita, karena biasanya para editor di koran, majalah atau penerbit pasti akan selalu mengedit tulisan kita. Dalam banyak kasus, tulisan kita yang semula pendek bisa disulap oleh penerbit menjadi tulisan yang sangat panjang dan detil, atau bahkan sebaliknya. Ini sesuai dengan pengalaman penulis artikel ini yang pernah mengirimkan naskah tulisan ke majalah HAI dan majalah INFO KOMPUTER. Di majalah HAI, artikel humor penulis yang saat itu panjangnya satu setengah halaman, bisa disulap oleh editor majalah HAI menjadi cukup dua alinea saja tanpa mengurangi makna isinya. Di majalah INFO KOMPUTER, naskah artikel penulis yang semula hanya tiga perempat halaman bisa disulap oleh redaksi/editor majalah INFO KOMPUTER menjadi dua halaman penuh yang dilengkapi pula dengan ilustrasi foto capture dari layar desktop komputer.

10. Jangan pernah memperkirakan atau mematok harga mati berapa honor yang seharusnya kita terima, karena tiap media cetak atau penerbit memiliki patokan harga yang berbeda-beda. Ada yang memberikan patokan honor berdasarkan jumlah artikel / topik artikel yang dimuat (dimana per artikel dihargai mulai dari Rp 80.000,- s/d Rp 100.000,- ; ini untuk media dalam negeri/Indonesia. Media asing seperti beberapa majalah di Australia dan Amerika bahkan bisa memberikan honor yang lebih tinggi yaitu antara Rp 500.000,- hingga Rp 1.000.000,- per artikel yang dimuat ; nominal mata uang sebenarnya dalam dolar dan tentu saja setelah ditransfer ke rekening kita akan berubah menjadi rupiah). Ada pula beberapa media majalah yang memberikan patokan honor berdasarkan jumlah halaman cetak jadi yang dimuat di majalah tersebut dimana per halaman untuk tulisan yang dimuat dihargai antara Rp 70.000,- s/d Rp 100.000,-. Jadi kalau tulisan artikel kita yang tadinya pendek karena diketik dalam 1 spasi atau satu setengah spasi dengan total halaman 2 lembar misalnya, bisa jadi setelah diedit dan dilayout oleh tim redaksi majalah, tulisan kita bisa disulap menjadi 4 hingga 6 halaman atau bahkan mungkin dipersingkat menjadi kurang dari naskah aslinya. Jadi semuanya tergantung dari kebijakan tim redaksi majalah yang kita kirimi naskah artikel kita. Biasanya, bila naskah artikel kita dimuat di suatu majalah kita akan diberikan edisi majalah yang memuat tentang tulisan kita secara gratis (disamping honor yang kita terima). Namun jangan terlalu banyak berharap karena tidak semua media cetak mempunyai kebijakan seperti itu. Bila tujuan kita menulis bukan untuk dimuat di majalah atau koran, melainkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku, dari hasil obrolan dengan para penerbit, biasanya para penerbit memberikan royalti (hak cipta) yang dinilai dalam bentuk uang yang nominalnya biasanya sebesar 6% - 10% dari total penjualan / cetakan yang biasa dibayarkan setiap penerbit mencetak dan menerbitkan buku tulisan kita. Ada penerbit yang sekali cetak bisa berani mencetak ratusan buku atau bahkan ada yang sekali cetak bisa sampai 1000 buku atau bahkan lebih. Semua tergantung ke masing-masing penerbit. Dalam komunikasi dengan penerbit, kita bisa berkomunikasi dengan telepon (untuk penerbit luar kota) atau mendatangi langsung ke alamat penerbit. Sedangkan untuk pengiriman naskah karya tulis kita bisa lewat pos, lewat e-mail atau bahkan diserahkan langsung dengan dibawa sendiri ke penerbit. Ada penerbit yang hanya meminta versi digital tulisan kita (dalam bentuk file Ms-Word atau RTF) yang disimpan di disket atau CD atau dikirim lewat e-mail, dan ada pula yang bahkan meminta baik versi digital tulisan kita (dalam bentuk file Ms-Word atau RTF yang disimpan di disket atau CD) maupun versi cetaknya (yang dicetak/di-print di kertas folio atau A4). Semuanya tergantung dari kebijakan masing-masing penerbit. Untuk itulah sebaiknya kita melakukan konfirmasi dan negosiasi dulu dengan penerbit tentang bentuk dan format naskah tulisan kita serta cara pengirimannya.




Dikutip dari : http://tutorialmenulis.blog.com/
0 komentar

Kegiatan Festival Karya Penyuluh Perikanan Tahun 2009

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
FESTIVAL KARYA PENYULUH PERIKANAN

PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN
Guna memanfaatkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat besar bagi kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa dan negara secara berkelanjutan diperlukan adanya SDM yang handal dan profesional. Bahwa, dari 6,5 juta orang pelaku utama pembangunan kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan) lebih dari 90 persen diantaranya merupakan usaha skala mikro, dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan SDM yang belum memadai dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal.
Untuk itu, keberadaan dan peran penyuluh perikanan masih sangat diperlukan sebagai dinamisator, fasilitator, dan motivator dalam pembinaan dan pendampingan bagi para pelaku utama dan pelaku usaha. Dalam perjalanan mengemban tugas tersebut, para penyuluh memiliki berbagai pengalaman dalam membawa pesan dan mendiseminasikan teknologi kepada para pelaku utama. Berbagai pengalaman kegiatan penyuluhan dengan jam terbang yang tinggi di lapangan, tentu menjadi khazanah yang amat berharga untuk proses pembelajaran, baik bagi yang bersangkutan maupun rekan sesama penyuluh.
Pusbangluh menginisiasi rangkaian pengalaman para penyuluh perikanan dalam bentuk Festival Karya Penyuluh Perikanan. Festival Karya Penyuluh Perikanan yang merupakan kegiatan visualisasi hasil karya penyuluh bidang perikanan baik penyuluh PNS, penyuluh swasta dan penyuluh swadaya, penyuluh tenaga kontrak yang berhasil. Dengan berbagai metode/teknik penyuluhannya mereka telah berusaha bekerja keras untuk berkarya dan berprestasi khususnya mendukung program pembangunan kelautan dan perikanan memanfaatkan sumberdaya alam untuk mensejahterakan masyarakat.
Festival Karya diselenggarakan dua (2) tahun sekali bagi para penyuluh perikanan yang ada di seluruh Indonesia, sekaligus merupakan ajang evaluasi, pembinaan dan pengawasan profesi penyuluh yang sejalan dengan pasal-pasal pembinaan dan pengawasan pada Undang-Undang No.16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pasal 34 BAB X. Momen ini juga sebagai bagian dari implementasi pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDM KP, yakni salah satu bentuk pengembangan metode pembinaan pada para penyuluh sehingga pelaksanaannya perlu dilakukan secara berkesinambungan. Adapun tema festival karya adalah “Revitalisasi Penyuluhan dalam Mendukung Industrialisasi Perikanan yang Inovatif dan Kreatif”.

II. TUJUAN
Meningkatkan motivasi, sikap, pengetahuan dan keterampilan para penyuluh untuk terus berkarya dan berprestasi dalam melakukan gerakan penyuluhan.
Menghimpun ilmu pengetahuan dan teknologi (metodologi penyuluhan), hasil karya penyuluh bidang perikanan yang tepat guna dan berhasil guna.

III. SASARAN
Sasaran festival karya adalah semua penyuluh kelautan dan perikanan baik penyuluh PNS, penyuluh swasta maupun penyuluh swadaya.

IV. RUANG LINGKUP
Materi yang dilombakan adalah pengalaman dalam melaksanakan dan mengembangkan metoda, teknik penyuluhan, serta mengembangkan dan merakit teknologi tepat guna atau :
a. Keberhasilan penggunaan beberapa metode/teknik penyuluhan KP.
b. Keberhasilan dalam menerapkan teknologi kelautan dan perikanan di masyarakat perikanan, terutama dalam aspek pengembangan usaha.
c. Keberhasilan mengembangkan teknologi baru yang tepat guna dan berhasil guna
d. Keberhasilan dalam membina dan menumbuhkembangkan kelompok kelautan dan perikanan yang mandiri.

Pengalaman-pengalaman dimaksud dibuat dalam bentuk karya tulis dengan format penulisan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Keluaran
II. MATERI DAN METODA
2.1. Materi teknologi, alat dan bahan
2.2. Metoda
2.3. Waktu dan Tempat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. DAFTAR PUSTAKA

Bagi peserta yang membuat karya dalam bentuk rakitan alat dan sejenisnya yang dikirimkan harus lengkap dengan foto-foto alat dimaksud dan teknik mengoperasikannya.

V. KETENTUAN LOMBA
Ketentuan lomba/festival karya adalah :
A. Peserta mengirimkan/menyerahkan karya tulis lengkap dengan bukti/foto yang akan dilombakan kepada panitia sebanyak rangkap 3;
B. Karya tulis merupakan hasil karya sendiri;
C. Karya tulis yang telah dikirim menjadi hak panitia, tidak dapat diminta kembali;
D. Karya tulis akan diseleksi oleh panitia/dewan juri;
E. Batas akhir pengiriman karya tulis sampai tanggal 16 Juni 2009;
F. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat;
G. Pengumuman pemenang hasil seleksi tertulis akan diumumkan pada minggu ke dua bulan Juli 2009;
H. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi tertulis akan dipanggil/ diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti seleksi akhir/final;
I. Finalis harus mempresentasikan dihadapan dewan juri dan peserta lainnya yang tempat dan waktunya akan diumumkan kemudian;
J. Pengumuman pemenang dilaksanakan di Jakarta dan disebarluaskan melalui surat dan internet; dan
K. Panitia akan menetapkan 5 orang pemenang, bagi pemenang akan diberikan hadiah dan uang transport PP dari daerah asal pemenang ke Jakarta.


VI. JADUAL KEGIATAN LOMBA
Uraian Kegiatan Feb Maret April Mei Juni Juli
Persiapan XXXX
Penyebarluasan informasi/pengumuman XX
Pengumpulan karya tulis yang dilombakan XXXX XXXX XXXX XX
Penilaian/seleksi karya tulis XXXX XXXX
Presentasi pemenang hasil seleksi tertulis X
Pengumuman pemenang XX
Pemberian hadiah XXX

VII. PELAPORAN
p. Panitia bertanggung jawab dalam mencatat, merekam, mendokumentasikan semua kegiatan lomba Festival Karya Penyuluh.
q. Panitia lomba Festival Karya merumuskan hasil dan menyusun laporan untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepala Pusat Pengembangan Penyuluhan.
Alamat sekretariat panitia lomba :
Bagi peserta yang akan mengikuti lomba dapat mengirimkan berkas hasil karya penyuluhannya kepada panitia dengan alamat :
Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDM KP
Jl. MT. Haryono Kav 52-53 Pancoran Jakarta Selatan
Tlp/fax. 021 79191202

KONTAK PERSON :
Fitrina Nazar No HP 081219704062
Andi Purwanti No HP 085217383019

-------------------------------------------------------------------------------------
No : B. /BPSDM KP.04/TU.210/II/2009 Jakarta, Februari 2009 Lamp : 4 eks
Hal : Kegiatan Festival Karya
Penyuluh Perikanan Tahun 2009


Yth.
Kepala Dinas/Kantor Kelautan dan Perikanan
(daftar terlampir)
di
Tempat

Dalam rangka membangun sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang profesional dan berdaya saing tinggi, Pusat Pengembangan Penyuluhan-BPSDMKP akan menyelenggarakan kegiatan Festival Karya Penyuluh Perikanan tahun 2009. Festival Karya Penyuluh Perikanan merupakan kegiatan visualisasi hasil karya penyuluh bidang kelautan dan perikanan baik penyuluh PNS, penyuluh swasta dan penyuluh swadana dalam bentuk berbagai metoda/teknik penyuluhan, dan atau merekayasa teknologi untuk berkarya dan berprestasi pada umumnya dan mendukung program pembangunan kelautan dan perikanan pada khususnya dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara arif untuk mensejahterakan masyarakat.
Festival Karya Penyuluh Perikanan ini merupakan ajang lomba bagi para penyuluh perikanan yang ada di seluruh Indonesia, sekaligus merupakan evaluasi pembinaan dan pengawasan profesi penyuluh yang sejalan dengan pasal-pasal pembinaan dan pengawasan. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon Saudara dapat menginformasikan dan memfasilitasi para penyuluh perikanan yang berada diwilayah kerja Saudara. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada petunjuk teknis sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terimakasih.

Kepala Pusat Pengembangan Penyuluhan




Ir. Sumardi Suriatna, M.Ed
NIP. 080 037 435


Tembusan Yth :
Kepala Badan Pengembangan SDM KP
Gubernur Provinsi....
Bupati/Walikota....


Penanggungjawab Materi
Penanggungjawab Teknis



Lampiran Nomor : B. /BPSDM-KP.04/TU.210/II/2009

DAFTAR NAMA TUJUAN SURAT

NO. INSTANSI
PROVINSI NAD
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NAD
2. Kantor Perikanan Kabupaten Aceh Tenggara
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Besar
5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen
6. Dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Aceh Utara
7. Dinas PPPK Kota Banda Aceh
8. Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Pidie
PROVINSI SUMATERA UTARA
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Utara
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai
6. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun
7. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tapanuli Selatan
8. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tapanuli Tengah
PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Barat
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan
5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman
6. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasaman Barat
7. Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Payakumbuh
8. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pasaman
9. Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota
PROVINSI JAMBI
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jambi
2. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Batang Hari
PROVINSI RIAU
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Riau
2. Dinas Perikanan Kabupaten Kampar
3. Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indragiri Hilir
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis
PROVINSI SUMATERA SELATAN
1. Dinas Perikanan Propinsi Sumatera Selatan
2. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Ilir
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Musi Banyuasin
4. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuasin
PROVINSI LAMPUNG
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lampung Timur
4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Lampung Barat
PROVINSI BANGKA BELITUNG
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Bangka Belitung
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
PROVINSI BANTEN
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang
PROVINSI JAWA BARAT
1. Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ciamis
3. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta
4. Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Karawang
4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon
5. Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon
6. Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya
7. Kantor Penyuluh Pertanian Kabupaten Tasikmalaya
8. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
9. Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Kab. Bandung Barat
10. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor
PROVINSI DIY
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi DIY
2. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman
3. Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
4. Dinas Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo
5. Kantor Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta
PROVINSI JAWA TENGAH
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Brebes
5. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purbalingga
6. Kantor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo
7. Kantor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal
8. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan
9. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang
10. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap
11. Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan
12. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang
13. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang
PROVINSI JAWA TIMUR
1. Dinas Perikanan Propinsi Jawa Timur
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik
3. Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Lamongan
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pamekasan
5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo
6. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sidoarjo
7. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jember
8. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang
9. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang
10. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso
11. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pacitan
12. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sampang
13. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lumajang
14. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo
PROVINSI BALI
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Bali
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung
5. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung
6. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar
7. Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karangasem
8. Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana
PROVINSI NTB
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi NTB
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur
5. Kantor Perikanan dan Kelautan Kota Mataram
PROVINSI NTT
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi NTT
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang
PROVINSI GORONTALO
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Gorontalo
2. Dinas Pertanian Kota Gorontalo
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pohuwato
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tenggara
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe Selatan
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Konawe
5. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Kabupaten Konawe Utara
6. Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bombana
7. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka Utara
8. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Muna
9. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton Utara
PROVINSI SULAWESI UTARA
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Utara
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Minahasa
PROINSI SULAWESI BARAT
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar
2. Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Mamuju
PROVINSI SULAWESI SELATAN
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bone
3. Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo
PROVINSI SULAWESI TENGAH
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tengah
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Parigi Moutong
3. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Poso
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Kalimantan Barat
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ketapang
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Singkawang
4. Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak
6. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkayang
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kota Baru
3. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Banjar Baru
5. Kantor Ketahanan Pangan dan Luhtan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
6. Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Utara
7. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Balangan
8. Dinas Kealutan dan Perikanan Kota Banjarmasin
9. Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Laut
10. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu
11. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar
12. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Barito Kuala
13. Dinas Kealutan dan Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
14. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tabalong
15. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Kalimantan Tengah
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas
3. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Utara
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Timur
2. Kantor Perikanan Kota Samarinda
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Berau
4. Kantor Perikanan dan Kelautan Kota Balikpapan
5. Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten Paser
6. Kantor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Penajam Paser Utara
PROVINSI MALUKU
1. Dinas Perikanan Propinsi Maluku
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon
3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tengah
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Barat
5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seram Bagian Barat
6. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buru
PROVINSI PAPUA BARAT
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua Barat
2. Kantor Perikanan dan Kelautan Kota Sorong
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sorong
4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Supiori
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Manokwari
PROVINSI PAPUA
1. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua
2. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Biak Numfor
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Boven Digoel
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Yapen Waropen
5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke

Sumber : website resmi departemen kelautan dan perikanan (23/02/2009 - Kategori : Diklat dan Penyuluhan SDM KP)

UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP SILAKAN HUbUNGI WEBSITE DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN : www.dkp.go.id
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger