Featured Post Today
print this page
Latest Post

Praktek TEFA Dilepas Langsung oleh Bupati Bekasi

Senin, 27 April 2015 sebanyak 82 orang taruna-taruni Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurusan Penyuluhan Perikanan yang akan melaksanakan praktek Teaching Factory (TEFA) Penyusunan Konsep Programa Penyuluhan Perikanan dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) III dilepas secara langsung oleh Bupati Kabupaten Bekasi, dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin di Ruang Rapat Bupati.
Sebelum acara pelepasan TEFA dan PKL III, terlebih dahulu diawali dengan Audiensi dengan Bupati Bekasi di ruang kerja Bupati. Tim audiensi terdiri dari Mohamad Subroto Alirejo, S.Pi.,MT selaku Pembantu Ketua (PUKET) II mewakili Ketua STP, Untung Prasetyono, A.Pi., MM selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan mewakili Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Ir.H. Wahyudin Asmar selaku Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Bekasi, Ir. Drs. H. Sutia Resmulyawan, M.Si selaku Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Bekasi yang didampingi Ir. Yeta Hendrawideta, M.Si selaku Kepala Bidang Kelembagaan Penyelenggaraan Penyuluhan. Kemudian dari Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional (KPPN) diwakili oleh Dr. Andin H. Taryoto, MS dan Dr. Lenny S. Syafei, MS. 
Beranjak dari ruang kerja Bupati, Tim Audiensi beserta Bupati Bekasi melanjutkan rangkaian acara yaitu pelepasan taruna-taruni TEFA dan PKL III bertempat di ruang rapat bupati. Pada acara ini, dihadiri pula oleh 10 Camat dan 10 Kepala Balai Penyuluhan yang menjadi lokasi pelaksanaan praktek, dosen STP dan 82 orang taruna-taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan, pegawai dan staff BP4KKP dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi.
Dra. Ani Leilani, M.Si dalam penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan menghaturkan ucapan terima kasih kepada Bupati dan jajarannya yang telah bersedia menjadi tempat praktek TEFA Jilid I yang telah dilaksankan oleh taruna-taruni semester IV (empat) pada tanggal 18 - 31 Maret 2015 dan berhasil membantu penyusunan 77 profil Kelompok Pelaku Utama Perikanan di Kabupaten Bekasi.  Kemudian dilanjutkan dengan praktek TEFA II dan PKL III oleh taruna-taruni semester VI (enam) sebanyak 82 orang mulai hari ini selama 4 (empat) minggu mulai tanggal 27 April sampai 28 Mei 2015  yang  ditempatkan di 10 BP3K Kecamatan untuk membantu mengidentifikasi potensi perikanan di 40 desa sekaligus Menyusun Konsep Programa Penyuluhan Perikanan dan Rencana Kerja Penyuluhan Perikanan.
Mohamad Subroto Alirejo,S.Pi.,MT yang mewakili Ketua STP dalam sambutannya menyampaikan TEFA dikembangkan di Sekolah Tinggi Perikanan dengan maksud agar para taruna-taruni melakukan proses pembelajaran secara langsung di dunia nyata. Dasar pelaksanaan TEFA yang akan dilaksanakan berpedoman pada Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan No. 13 Tahun 2011 tentang Programa Penyuluhan Perikanan dalam rangka memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan perikanan maka keberadaan programa penyuluhan perikanan merupakan suatu keharusan. Hal ini pun sesuai dengan amanat UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Subroto juga berpesan kepada taruna-taruni dapat menjaga nama baik almamater dengan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan serta etika di lokasi praktek. 
Untung Prasetyono, A.Pi., MM mewakili Kapusluh KP dalam sambutannya menyatakan bahwa sektor Penyuluh Perikanan merupakan ujung tombak bagi peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan pelaku utama perikanan. oleh Karena itu, dengan adanya kegiatan ini yang digagas oleh STP berkolaborasi dengan Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan diharapkan membawa angin segar bagi peningkatan usaha bidang perikanan di Kabupaten Bekasi. Untung juga menyampaikan bahwa, kegiatan seperti ini sangat bagus dan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan. Pusluh KP sangat mengapresiasi praktek TEFA ini karena dengan peran serta taruna-taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan, mampu menghasilkan konsep Programa Penyuluhan Perikanan yang disusun secara sistematis mulai dari tingkat desa, tingkat kecamatan, dan sampai ke tingkat kabupaten kemudian akan dilanjutkan di tingkat provinsi dan nasional. Sampai saat ini, baru hanya ada 2 (dua) konsep Programa Penyuluhan Perikanan yang disusun mulai dari tingkat paling bawah, tingkat desa, yaitu Programa Penyuluhan Perikanan Kota Bogor dan Karawang yang juga diinisiasi dan difasilitasi oleh STP Jurusan Penyuluhan Perikanan berkolaborasi dengan Pusluh KP. 
dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada STP yang telah menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi praktek TEFA dan PKL III. Tentunya Bekasi dengan garis pantai sepanjang 72 km memiliki potensi perikanan yang tidak kecil, baik potensi perikanan berbasis air laut, payau maupun tawar. Bupati juga menyampaikan harapannya, melalui praktek ini memberikan feed back yang besar bagi pelaku utama perikanan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku utama perikanan di Kabupaten Bekasi. Diakhir sambutan Bupati, secara resmi Bupati melepas keberangkatan taruna-taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan ke 10 Kecamatan yang menjadi lokasi praktek meliputi Kecamatan Muaragembong, Babelan, Sukatani, Karang Bahagia, Tarumajaya, Tambelang, Cabangbungin, Pebayuran, Cikarang Timur, dan Serang Baru. Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama.

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/taruna-praktek-tefa-dilepas-langsung-oleh-bupati-bekasi
0 komentar

Kuliah Umum Jarak Jauh STP Cikaret dengan Gent University Belgium melalui Video Conference

Pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, jarak bukanlah penghalang bagi seseorang untuk melakukan komunikasi. Dalam dunia pendidikan, seorang pengajar tidak mesti bertatap muka dengan peserta didik dalam kegiatan perkuliahan karena dapat dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan kemajuan sistem teknologi, salah satunya melalui teknologi Video Conference sebagai media komunikasi dalam dunia pendidikan. 
Dengan memanfaatkan salah satu program komunikasi yang cukup mudah diaplikasikan yaitu dengan Star Leaf. Star Leaf merupakan sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer) dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) dan gambar (video) berkualitas tinggi berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai tempat, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi secara langsung meski berbeda tempat. 
Selasa, 21 April 2015 STP Jurusan Penyuluhan Perikanan kembali menyelenggarakan Kuliah Umum Jarak Jauh pada pertemuan keempat dengan Gent University Belgium yang fasilitasi oleh RAPIKAN. Kuliah umum diikuti oleh Taruna - Taruni semester II dan IV sebanyak 50 orang didampingi oleh dosen mata kuliah teknologi perikanan Ade Sunaryo, S.St., M.Sc dan Yenny Nuraini, S.Pi., M.Sc turut hadir juga pada kuliah umum ini Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan Dra. Ani Leilani, M.Si. 
Prof. Kristof Dierckens (rotifer specialist) sebagai narasumber menyampaikan materi mengenai “Rotifers”. Para peserta begitu antusius dalam menyimak materi kuliah umum tersebut, hal ini terlihat ketika sesi tanya jawab. Beberapa peserta kuliah umum bertanya terkait dengan materi yang telah disampaikan oleh Prof. Kristof.

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/kuliah-umum-jarak-jauh-stp-cikaret-dengan-gent-university-belgium-melalui--video-conference-
0 komentar

Kemilau Aksi Gemercik Soka Meriahkan Peringatan Hari Kartini 2015

Tanggal 21 April 2015 menjadi tanggal yang bersejarah bagi bangsa ini, hari yang senantiasa diperingati oleh seantereo bangsa ini sebagai hari kelahiran sosok perempuan pahlawan bangsa yaitu Raden Ajeng Kartini yang merupakan titik awal perjuangan emansipasi perempuan Indonesia. Acara seremonial selalu dilakukan di kampus STP Cikaret, dimana kaum Hawa mengenakan Kebaya yang merupakan pakaian Nasional, dan Batik untuk kaum adam. 
Setiap tahunnya, Civitas akademika STP Cikaret selalu diperingati dengan penyelenggaraan Upaca Bendera Kartini, dimana petugas upacara, semua didominiasi oleh perempuan sebagai sebuah bentuk implikasi perayaan Hari Kartini. Selain dihadiri oleh para Dosen, Pegawai, Karyawan, dan taruna taruni, apel pagi hari ini juga dihadiri oleh siswa siswi dari TK/PAUD sekitar kampus.
Dalam pelaksanaan Upacara, bertindak sebagai Pembina Upacara, Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan, Dra. Ani Leilani, M.Si. Dalam sambutan dan arahannya, beliau mengajak para peserta upacara untuk kembali mengenang sosok R. A Kartini. Beliau menututrkan bahwa Nama Kartini, seorang pahlawan wanita yang sudah tidak asing lagi. Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Jawa Tengah, tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun. Raden Adjeng kartini juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita di Indonesia. Beliau juga mengajak khususnya kaum Wanita agar kepahlawanan kartini, bisa menjadi pemicu perjuangan kamu Wanita. Dan diakhir Sambutannya beliau menuturkan bahwa “Hari Kartini senantiasa kita peringati setiap tahun. Namun hendaknya janganlah pada saat-saat peringatan ini saja kita menampilan hasil karya dan cipta kaum wanita. Namun lebih daripada itu, mudah-mudahan setiap hari, setiap masa wanita Indonesia, tetap berjuang dan tetap bercitra, sebagai bangsa yang harum namanya.”
Pada peringatan hari Kartini ini pula, untuk meningkatkan kedekatan dan hubungan kampus STP Cikaret dengan masyarakat lingkungan sekitar kampus, Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) yang didukung oleh taruna-taruni STP kembali menyelenggarakan Bazzar serta pameran pada Tanggal 15-16 April 2015. Kegiatan Peringatan Hari Kartini yang bertema “ Kemilau Aksi GEMERCIK SOKA” ini turut mengundang BKP5K Kabupten Bogor, Pihak Kecamatan Bogor Selatan, pihak dari Kelurahan Cikaret, POSDAYA, Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, dan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Kegiatan ini dihadiri pula oleh pelajar dari tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP yang akan mengikuti lomba.
Selain penyelenggaraan Bazar dan Pameran, diadakan pula lomba yang bertema kan pendidikan dan GEMERCIK (Gerakan Memasyarakatkan Cinta Ikan) serta GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Perlombaan yang dilaksanakan yaitu lomba mewarnai, menggambar, tangkap belut, tangkap ikan, design poster perikanan, dan sketsa ibu kartini.  Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini yaitu pada tanggal 15-16 April 2015 di awali dengan ucapan selamat datang kepada perwakilan dari Kecamatan Bogor Selatan yaitu Hj. Khafifah yang langsung memberikan sambutan, beliau menyampaikan  bahwa kegiatan ini sangat bersifat postif karena melibatkan warga sekitar kampus, khususnya anak-anak penerus bangsa yang dapat meneladani ibu kartini dengan emansipasinya.
Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan Dra. Ani Leilani M, Si. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan peringatan hari kartini yang rutin dilaksanakan di kampus STP Cikaret merupkan wujud dari pengabdian kepada masyarakat dengan mendekatkan diri kepada pelajar yang masih berusia dini mengenai perikanan, dengan harapan adanya peningkatan pengetahuan mengenai perikanan, beliau juga menyampaikan bahwa dalam acara peringatan kartini yang sekaligus menggelar bazzar dan pameran ini pengunjung dapat bertanya langsung pada stand-stand yang ada, sehingga kegiatan yang dalam rangka penyuluhan ini dapat berjalan dengan hasil yang baik.
Acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Hj. Khafifah sebagai tanda pebukaan bazzar dan pameran perikanan, sebagai penutup acara taruna dari STP Cikaret bersama-sama melakukan “flash mob”  khas dari timur dengan seluruh masyarakat dan jajaran yang hadir. Kegiatan peringatan hari kartini ini diharapkan dapat bersifat positif bagi seluruh masyarakat yang terlibat khususnya anak-anak sebagai penerus bangsa yang akan menjadi kartini masa depan.

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/kemilau-aksi-gemercik-soka-meriahkan-peringatan-hari-kartini-2015
0 komentar

Bicara Buku dengan Wakil Rakyat “Bunga Rampai Penyuluhan Perikanan”

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.42/MEN/2011, Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional (KPPN) memiliki tugas untuk memberikan masukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi penyuluhan perikanan, serta melakukan koordinasi dengan Komisi Penyuluhan Perikanan Provinsi dan Komisi Penyuluhan Perikanan Kabupaten/Kota dalam penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi penyuluhan perikanan. 
“Bunga Rampai Penyuluhan Perikanan“ merupakan wujud eksistensi anggota KPPN periode 2011-2015 diakhir masa tugasnya yang berisi berbagai tulisan anggota KPPN hasil  pengamatan serta kunjungan lapang selama bertugas. Buku yang menggambarkan keberagaman pemikiran dan pola pemikiran para anggota Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional (KPPN) ini juga sekaligus mewakili keberagaman dunia penyuluhan perikanan Indonesia dengan segala suka duka yang menyertainya. Dan untuk mengetahui lebih dalam makna dan essensi dari buku ini serta dilandasi masih hangatnya pembicaraan terhadap aplikasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan KKP memfasilitasi penyelenggaraan Kegiatan Bicara Buku dengan Wakil Rakyat yang mengusung tema “Bunga Rampai Penyuluhan Perikanan” pada Hari Kamis, 16 Maret 2015 di Gedung MPR RI. Dengan mengundang stake holder – stake holder yang terkait dan berkompeten dengan kegiatan penyuluhan seperti  Komisi Penyuluhan Pertanian, Komisi Penyuluhan Kehutanan, STP Jurusan Penyuluhan Perikanan Cikaret Bogor dan yang lainnya, acara ini mengupas tuntas dunia penyuluhan sebagai ujung tombak pembangunan Indonesia dimulai dari bunga rampainya (keberagaman) penyuluhan perikanan sampai pada aplikatif/penerapan UU No. 23 tahun 2014.
Seremonial secara resmi dibuka dengan sambutan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP), Bapak Dr. Suseno Sukoyono yang mengapresiasi penuh kehebatan penyuluh-penyuluh perikanan Indonesia sebagai ujung tombak yang selalu berani menghadapi berbagai jenis tantangan alam yang menghadangnya saat kunjungan-kunjungan dinas beliau di beberapa pulau. Selain itu, Bapak Suseno mengapresiasi juga kinerja Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dengan fasilitas dan teknologinya yang bisa memfasilitasi para penyuluh perikanan berkreasi dan menambah ilmu pengetahuan melalui Cyber Extention dan program yang lainnya.
Sambutan kedua oleh tuan rumah diwakili oleh Bapak Martin Hutabarat selaku Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI yang menyambut antusias dan positif kegiatan publikasi seperti ini yang berorientasi pada aspirasi rakyat sebagai bagian dari tanggungjawab MPR. Untuk kedepannya MPR akan sangat mendukung kegiatan publikasi kelautan dan perikanan  dan berharap tentunya ada keberlanjutan demi pembangunan.
Selanjutnya sambutan menarik dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ibu Siti Hediyati Soeharto bahwa Penyuluh perikanan sebagai agen perubahan dituntut untuk lebih meningkatkan kompetensi diri terlebih dahulu untuk mampu dan layak disebut sebagai agen perubahan, dimana seorang penyuluh harus mampu melaksanakan sapta karya atau tujuh karya seorang penyuluh yaitu:
Pengadaan modal usaha bagi nelayan dan masyarakat perikanan yang lain, melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan penyedia modal untuk lebih mengoptimalkan potensi perikanan
Pengenalan teknologi tepat guna dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian yang bekontribusi dalam bidang kelautan dan perikanan
Upaya peningkatan konsumsi ikan, dimana masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami masalah kekurangan gizi 
Membina dan mengkoordinasikan pasar dan pangsa pasarnya untuk hasil-hasil nelayan, pembudidaya dan pengolah
Penanganan secara baik pada hasil perikanan yang terkenal mudah rusak dengan teknologi pengolahan yang tepat guna, tepat mutu dan tepat manfaat
Pelestarian sumber daya alam perairan dan perikanan secara keberlanjutan
Mengembangkan paradigma kelautan dan mensosialisasikan wawasan bahari 
 
“Jika seorang penyuluh mampu melaksanakan sapta karya tersebut dengan sungguh-sungguh, maka saat itulah proses penyuluhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat” ungkap Ibu Siti Hediyati Soeharto menutup sambutannya.
 Dan sambutan terakhir diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Prof. Dr. Ir. Syarief Wijaya, M.Si menegaskan bahwa untuk sekarang dalam nakhoda kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Ibu Menteri Susi Pujiastuti lebih banyak menitikberatkan pada Pembangunan Kelautan. Dimana menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa. Namun, sebelum pembahasan itu ada pertanyaan utuk kita semua, “Apakah kita sudah siap untuk menjadi Bangsa Maritim ???. Mulailah dari sekarang dengan dimulai dari langkah kecil melalui pengakuan territorial kelautan dan pelestarian sumber daya hayati laut dengan berprinsip mengambil sedikit dan memanfaat semaksimal mungkin dengan tetap memperhatikan kelestariannya. 
Dan sebagai penutup ceremonial acara pada hari itu, dilaksanakan serah terima plakat antar KKP yang diwakili Sekretaris Jenderal KKP dengan Tuan Rumah Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI dan sekaligus juga serah terima simbol publikasi antara perpustakaan MPR RI dengan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) sebagai sebuah langkah awal keberpihakan MPR RI terhadap dunia akademik kelautan dan perikanan khususnya terhadap instansi Sekolah Tinggi Perikanan (STP) sebagai pencetak SDM yang berkompeten dalam bidang kelautan dan perikanan.
Tiba pada inti acara, yaitu Bicara (Bedah) Buku “Bunga Rampai Penyuluhan Perikanan”. Dengan narasumber yang berkompeten yaitu Bapak Eddi Prabowo selaku Ketua Komisi IV DPR RI, Ketua Komite II DPR RI Bapak Parlindungan Purba, Sekretaris KPPN Bapak Dr. Andin H. Taryoto, Kepala Pusat Penyuluhan Bapak Tatang dan Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) Bapak Soen’an Hadi Purnomo dan dimoderatori oleh Bapak Arif Gunawan acara Bicara Buku ini berlangsung menarik dan kondusif. Masing-masing narasumber memberikan materi yang bermanfaat dan berbobot sekitar dunia penyuluhan perikanan yang terkait juga dengan penyuluhan yang lain yaitu penyuluhan pertanian dan penyuluhan kehutanan. Juga penerapan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang hanya membahas penyuluhan perikanan dan kehutanan dan sama sekali tidak ada menyebutkan peran saudara tua yaitu penyuluhan pertanian. Keterbatasan dan kekurangan tenaga penyuluhan pada 3 sektor yaitu pertanian, perikanan dan kehutanan juga merupakan masalah serius yang perlu dipikirkan juga oleh pemerintah. Semua kisi-kisi dunia penyuluhan beserta suka dukanya dikupas tuntas dalam acara ini. 
Pada sesi Diskusi (Tanya Jawab) dibuka satu sesi dengan langsung 6 orang penanya. Penanya 1 (pertama) dari perwakilan Komisi Pertanian (Dr. Sayuti) dengan ungkapan apresiasi yang mendalam atas keberhasilan kinerja komisi penyuluhan perikanan dan kemajuan dunia penyuluhan perikanan sampai sekarang ini, penanya ke-2 (dua) dari Bapak Toni Adam selaku pelaku utama juga penyuluh perikanan swadaya dengan “success story” nya yang ingin dibagikan kepada audience dalam upaya pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia, penanya ke-3 (tiga) dari Wakil Ketua Komisi Penyuluhan Kehutanan (Bapak Sutino W) yang mengungkapkan kondisi sebenarnya yang terjadi pada hutan di Indonesia dan permasalahan tenaga penyuluh kehutanan yang jauh dari kata cukup dengan segala permasalahan kerusakan hutan yang sudah masuk kategori berat. Selanjutnya untuk penanya ke-4 (empat) disampaikan oleh Bapak Untung selaku Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan di Pusluh KP yang memaparkan permasalahan penyuluhan perikanan di daerah-daerah masih kurang diberdayakan dan kurangnya sinergitas serta sinkronisasi antar lembaga penyuluhan pada tingkat daerah, yang disambung oleh penanya ke-5 (lima) dengan Bapak Waluyo masih dari lingkup Pusluh KP mengungkapkan permasalahan terkait Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) di daerah-daerah. Dan sebagai penanya terakhir (penanya keenam) dari seorang wartawan Harian Riau, Bapak Erwin yang mengkritisi masalah-masalah kebijakan dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang masih dirasa belum menyentuh dan belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Satu per satu pertanyaan dijawab dengan detail dan tuntas oleh narasumber-narasumber. Pada dasarnya Komisi IV DPR RI yang membawahi bidang pertanian, kelautan dan perikanan, dan kehutanan sebagai pembawa aspirasi rakyat akan berusaha semaksimal mungkin mengakomodir kepentingan-kepentingan rakyat yang terkait dalam kegiatan pembangunan bangsa. Karena bagaimanapun suksesnya sebuah pembangunan tidak terlepas dari peran serta dan aspirasi rakyat sebagai pelaku pembangunan sekaligus yang menikmati pembangunan itu juga. Dan disinilah peran penyuluhan sebagai agen perubahan membina rakyat untuk menjadi berkualitas unggul, berakhlak mulia dan bermental tangguh. Maju terus Penyuluhan Perikanan Indonesia …………………Jayalah Laut Kita.

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/bicara-buku-dengan-wakil-rakyat-bunga-rampai-penyuluhan-perikanan
0 komentar

Rapat Pengembangan Pusat Studi Kelautan dan Perikanan Melalui Video Conference

adan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) berencana membangun 9 Pusat Studi Kelautan dan Perikanan di bawah satuan pendidikan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Studi ini diharapkan mampu menjadi center of exelent penelitian dan pemberdayaan masyarakat.
Rabu, 15 April 2015 dilakukan pertemuan persiapan pengembangan 9 pusat studi tersebut. Pertemuan ini dilakukan menggunakan video conference, yang menghubungkan 6 lokasi yang berbeda. Lokasi yang terhubung pada pertemuan ini adalah Sekretariat BPSDMKP, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta, BAPPL STP Serang, Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor, Politeknik KP Bitung, dan Politeknik KP Sorong.
Kegiatan dimulai pukul 9 WIB, yang diawali pemaparan dari Kepala Bagian Program dan Kerjasama, Sekretariat BPSDMKP. Kepala Bagian Program dan Kerjasama mengingatkan kembali setiap UPT agar segera mempersiapkan roadmap pengembangan Pusat Studi di masing-masing satuan pendidikan.
Selepas pemaparan dari Sekretariat BPSDMKP, masing-masing satuan pendidikan diberikan kesempatan untuk memberikan paparan tentang persiapan pengembangan Pusat Studi Kelautan dan Perikanan. Politeknik KP Bitung mendapat kesempatan pertama untuk memberikan pemaparan tentang pengembangan Pusat Studi Terumbu Karang dan Pusat Studi Jasa Kelautan. Sekolah Tinggi Perikanan mendapat kesempatan kedua untuk memberikan paparan tentang Pusat Studi Nautika. Masih dari Sekolah Tinggi Perikanan, tepatnya dari kampus Bogor mendapat kesempatan untuk memberikan paparan tentang pengembangan Pusat Studi Pemberdayaaan Masyarakat. Kampus BAPPL STP Serang juga memaparkan tentang pengembangan Pusat Studi Pengembangan Budidaya Pantai. Politeknik sorong menjadi satuan pendidikan terakhir yang menyampaikan pengembangan Pusat Studi Konservasi Laut.
Mengakhiri kegiatan Kepala BPSDMKP memberikan arahan kepada seluruh satuan pendidikan agar dapat mengikuti perkembangan kebijakan Kementerian. Kepala BPSDMKP meminta setiap satuan pendidikan untuk dapat membantu dalam sosialisasi program kementerian. Kepala BPSDMKP juga memberikan apresiasi terhadap kesiapan pelaksanaan pertemuan melalui video conference
 
Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/rapat-pengembangan-pusat-studi-kelautan-dan-perikanan-melalui-video-conference
0 komentar

Budidaya Kura-kura Brazil

Ciri-ciri umum dari kura-kura Brazil atau red eye slider yaitu memiliki garis berwarna merah (atau kuning-oranye) pada bagian ujung mata hingga menutupi daerah telinga. Garis merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan usia kura-kura brazil. Karapas (tempurung atas) berbentuk bulat dan halus yang memiliki pola garis kuning dan hitam. Plastron (tempurung bawah) juga halus serta berwarna hijau kekuningan dengan pola yang berbeda dan unik. Untuk dapat membedakan jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuh, betina secara fisik lebih besar daripada jantan. Selain itu, pejantan memiliki cakar/kuku yang lebih panjang dan ekor yang tebal.

Kondisi Lingkungan Pemeliharaan:
  • Suhu air sekitar 25-27 derajat celcius untuk bayi kura-kura s/d kura-kura muda dan sekitar 24-26 derajat celcius untuk kura-kura dewasa. Jika air terlalu dingin akan menyebabkan kura-kura menjadi tidak aktif , kurang responsif, dan menghilangkan nafsu makan. Sebaliknya, jika suhu air terlalu hangat maka bisa berpotensi meningkatkan bakteri penyakit. Sebaiknya, gunakan air yang sudah diendapkan selama 1 hari.
  • Mendapatkan sinar UV (matahari atau lampu) yang cukup, sinar UV ini berguna untuk menjaga karapasnya tetap kuat. Gunakan lampu UV untuk akuarium indoor atau buat tempat yang benar-benar kering agar kura-kura brazil bisa berjemur (bisa gunakan batu) untuk kolam outdoor.
  • Gunakan tanaman air yang aman dan dapat dimakan oleh kura-kura Brazil seperti Anacharis, Duckweed, Nasturtium, Water Hyacinth, Selada Air, enceng gondok, dan Water Lilies.
Makanan Kura-kura brazil:
  • Sayuran
Tidak perlu pusing untuk makanan yang satu ini karena kura-kura brazil mengonsumsi hampir semua jenis sayuran hijau seperti lettuce, sayuran putih seperti sawi dan juga wortel. Pilihlah sayuran yang mengandung banyak kalsium, sayuran ini sangat baik untuk perkembangan tempurungnya.
  • Pelet
Pelet untuk kura-kura sudah banyak tersedia di pasaran, tinggal pilih mana yang sesuai dengan kura-kura brazil, namun pemberian pelet ini tidak boleh diberikan terus-menerus dan harus diselingi oleh pemberian makanan yang lain.
  • Buah
Kura-kura juga menyukai buah seperti pepaya, pisang dan tomat, namun pemberiannya tidak boleh terlalu sering karena dapat membuat kura-kura sering buang air besar.
  • Cacing dan serangga
Jika hidup di habitat aslinya, kura-kura brazil menyukai beberapa jenis cacing dan serangga seperti jangkrik yang merupakan makanan yang sangat baik untuk kura-kura. Sehingga makanan tersebut bisa dijadikan alternatif selain pelet.
Hindari pemberian daging mentah karena mengandung banyak lemak sehingga dapat menyebabkan kegemukan. Selain itu, daging mentah tidak menyediakan nutrisi yang cukup bagi kura-kura. Berikan daging yang sudah dimasak tanpa bumbu. Untuk ikan, jangan memberikan ikan laut dan ikan yang sudah dibekukan, karena dapat mencegah penyerapan beberapa nutrisi dan dapat menyebabkan masalah jangka panjang.
  • Tulang sotong
Tulang sotong juga bagus karena merupakan sumber kalsium untuk kura-kura. Bisa dibeli di toko-toko hewan termasuk di toko burung karena tulang sotong juga dipakai untuk burung.
Sumber: kurabrazil.com
0 komentar

Bekasi Jadi Lokasi Favorit Penelitian Dosen Program Studi Penyuluhan Perikanan

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat adalah Tridharma Perguruan Tinggi yang merupakan sebuah kewajiban bagi sebuah lembaga pendidikan tinggi. Ketiga hal tersebut dapat dilihat dalam visi dan misi program studi. Pendidikan adalah hal utama yang menjadi sebuah kewajiban sebuah lembaga pendidikan tinggi. Dosen sebagai motor utama dalam sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi juga wajib melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Bertumpu pada hal tersebut, sudah menjadi rutinitas para Dosen di Program Studi Penyuluhan Perikanan untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Mengawali kegiatan penelitian pada 2015, beberapa dosen lingkup keilmuan Penyuluhan, dan Manajemen Bisnis melaksanakan seminar proposal penelitian untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan proposal penelitian.
Bertempat di Ruang Arwana STP Jurusan Penyuluhan Perikanan, sebanyak 7 (tujuh) judul proposal penelitian telah diseminarkan pada 2 April 2015. Meskipun materi penelitian yang dipaparkan adalah Penyuluhan dan Manajemen Bisnis, namun tetap dihadiri oleh dosen dengan keilmuan Teknologi Perikanan. Hal ini akan semakin memperkaya proposal yang diseminarkan karena dapat memperkaya wawasan lintas keilmuan.
Yang menarik dari seminar kali ini adalah, sebagian besar lokasi penelitian yang akan dilaksanakan adalah di Kabupaten Bekasi. Hal ini bertujuan agar kegiatan penelitian juga bersinergi dengan Praktek Teaching Factory I dan II, serta kegiatan pengabdian masyarakat yang juga dilaksanakan di Kabupaten Bekasi.
SumbeR: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/bekasi-jadi-lokasi-favorit-penelitian-dosen-program-studi-penyuluhan-perikanan
0 komentar

Presentasi Profil Kelompok Pelaku Utama Perikanan di Bekasi

Dalam rangka meningkatkan peran dalam pembangunan di bidang perikanan, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurusan Penyuluhan Perikanan melaksanakan kegiatan Teaching Factory (TEFA) dengan menerapkan konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan satuan pendidikan di satuan pendidikan. Dalam pengertian lain bahwa pembelajaran berbasis produksi adalah suatu proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Dengan kata lain barang/jasa yang diproduksi dapat berupa hasil produksi yang dapat digunakan oleh masyarakat.
TEFA yang diselenggarakan Jurusan Penyuluhan Perikanan berbeda dengan jurusan lain yang terdapat di STP, dimana output TEFA Jurusan Penyuluhan Perikanan bukanlah berupa produk/barang melainkan menghasilkan jasa penyuluhan melalui aksi penyuluhan yang dilakukan secara langsung taruna-taruni di lapangan atau dunia kerja. Jasa yang dihasilkan TEFA ini berupa pendampingan dalam penumbuhkembangan kelompok pelaku utama perikanan dan jasa penyusunan programa penyuluhan mulai tingkat desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten. 
Pada tahun ini TEFA Jurusan Penyuluhan Perikanan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi dengan menghasilkan jasa pendampingan penumbuhkembangan kelompok pelaku utama perikanan dengan menempatkan 74 orang taruna semester IV di 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Kali ini para taruna-taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan melaksanakan kegiatan TEFA penumbuhan dan pengambangan kelompok dengan output sebanyak 77 profil kelompok dengan pembagian masing-masing taruna membuat 1-2 profil kelompok. Hal ini berdeda dengan taruna semester VI yang juga akan melaksanakan kegiatan TEFA dengan fokus yaitu penyusunan programa penyuluhan perikanan tingkat desa hingga kabupaten.
Kegiatan TEFA penumbuhan dan pengembangan kelompok dilaksanakan selama 2 pekan yaitu pada 17 Maret 2015 hingga 31 Maret 2015. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama STP Jurusan penyuluhan perikanan, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Bekasi, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Bekasi serta dukungan dari Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Setelah kegiatan TEFA ini selesai dilaksanakan sebagai bahan evaluasi dan laporan kegiatan TEFA maka dilaksanakan seminar hasil kegiatan TEFA penumbuhan dan pengenbangan kelompok di Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Kegiatan seminar hasil TEFA penumbuhan dan pengembangan kelompk ini dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Maret 2015 dengan dihadiri oleh Kepala DPKK yang diwakili kepala bidang budidaya, Kepala sub bidang perikanan BP4KKP, dosen STP Jurusan Penyuluhan Perikanan,jajaran DPKK, serata taruna taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan.
Kegiatan seminar hasil TEFA penumbuhan dan pengembangan kelompok ini diawali dengan penyampaian profil kelompok perikanan yang telah disusun oleh taruna-taruni. Pemaparan dilakukan berdasarkan kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Profil kelompok yang disampaikan antara lain; Kecamatan Muaragembong,  Cabangbungin, Pebayuran, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Barat, Tambun Selatan, Cibitung, Serang Baru, Babelan, Setu, dan Karang Bahagia. Setelah seminar selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan penyerahan profil kelompok kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari  instansi yang terkait, diawali oleh Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab. Bekasi yang diwakili oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya Kabupaten Bekasi beliau menuturkan terimakasih kepada STP Jurusan Penyuluhan Perikanan karena dengan diadakannya kegiatan TEFA penumbuhan dan pengembangan kelompok sangat terbantu dalam hal pengumpulan data bagi Kabupaten Bekasi kemudian laporan yang bersifat riil ini akan menjadi bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perikanan di Kabupaten Bekasi serta apresiasi kepada taruna dan taruni sekolah tinggi perikanan yang dapat berbaur dan membantu masyarakah khususnya pelaku tama dalam kegiatan TEFA ini. 
Selanjutnya Kepala BP4KKP Kab. Bekasi yang diwaikili oleh Kepala Sub Bidang Perikanan beliau menyampaikan bahwa dengan output yang berupa profil kelompok ini akan menjadi kekuatan kelembagaan di Kabupaten Bekasi yang akan menambah kekuatan dalam bidang perikanan, dan menambah kekuatan pula bagi pembangunan di kabupaten Bekasi. 
Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan, dalam arahannya beliau menuturkan terima kasih kepada pemerintah daerah Bekasi karena sudah memfasilitasi dan telah membimbing para taruna selama menyelenggarakan praktek TEFA dan diharapkan dengan diadakannya kegiatan TEFA penumbuhan dan pengembangan kelompok ini akan ditindak lanjuti  dengan pembuatan programa penyuluhan yang akan dilakukan oleh 80 orang taruna semester VI STP Jurusan Penyuluhan Perikanan.  
Acara selanjutnya yaitu penyampaian kesan dari taruna taruni sekolah tinggi perikanan jurusan penyuluhan perikanan yang menyatakan bahwa dalam kegiatan TEFA ini sangat berkesan dan memberikan manfaat serta pengalaman yang berharga bagi taruna. Acara diakhiri dengan Do’a bersama dan ramah tamah antara Pegawai DPPK Kabupaten Bekasi, BP4KKP Kabupaten Bekasi dengan Civitas Akademik STP Jurusan Penyuluhan Perikanan

Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/04/taruna-menyampaikan-laporan-hasil-tefa-di-kabupaten-bekasi
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger