MAKASSAR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membidik 15 daerah untuk dijadikan kawasan ekonomi berbasis perikanan budidaya terintegrasi, yang dijaring lewat program minapolitan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, 15 daerah tersebut bagian dari 104 kawasan minapolitan yang mendapat grade A atau amat baik.
Pihaknya ingin mendorong kawasan minapolitan tersebut menjadi kawasan perekonomian daerah. Pasalnya, program tersebut jika serius dijalankan akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
"Kita punya program, kalau ini memang sudah terintegrasi dengan baik kita ingin dorong jadi kelas A semua. Tapi sekarang ada 15 yang grade-nya sudah A. Ini yang akan kita jadikan dari 104 kawasan minapolitan, ini 15 yang sementara ini bisa kita dorong daerah yang mandiri. Kalau kita dorong dan tiap provinsi ada insya Allah negara ini akan makmur," katanya di Makassar, Selasa (10/11/2015) malam.
Dia menjelaskan, program minapolitan merupakan program pengembangan kawasan mandiri berbasis perikanan budidaya, dan mencakup sektor hulu dan hilir dari perikanan budidaya tersebut.
"Kita sediakan bahan baku tapi enggak ada yang mengolahnya kan enggak bisa begitu. Makanya ini dari hulu ke hilir. Jadi secara komprehensif, sarana, pengolahan, pemasaran, perbankan yang mendukung usaha semua sektor itu ada," imbuhnya.
Atas dasar itu, akan tumbuh produksi perikanan budidaya yang tinggi, meningkatkan pendapatan daerah tersebut, dan pada akhirnya memajukan perekonomian nasional.
"Karena, kalau perikanan budidaya tumbuh, industri pengolahan tumbuh, pasti akan tumbuh sarana produksi yang menjual, termasuk perbankan dan infrastruktur. Jadi usaha-usaha yang lain akan tumbuh," terang dia.
Menurutnya, kawasan minapolitan dengan kategori A berarti telah mampu memenuhi tiga kriteria utama yaitu persyaratan administrasi, terjalinnya koordinasi di daerah dan usaha budidaya perikanan budidaya berkembang di kawasan tersebut.
Adapun 15 kabupaten/kota yang masuk pada kategori A yaitu Serdang Bedagai, Pasaman, Bogor, Subang, Banjarnegara, Sleman, Tulung Agung, Lamongan, Probolinggo, Tabanan, Hulu Sungai Utara, Kapuas, Minahasa Tenggara, Pinrang dan Muna.
"Masing-masing daerah tersebut dengan komoditas unggulannya telah berhasil berkembang secara administratif, ekonomis, dan produksi serta mampu menjalankan koordinasi dan sinergi dengan semua sektor untuk mengembangkan kawasan minapolitan," tandasnya.
Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/1060592/34/kkp-bidik-15-daerah-jadi-basis-perikanan-budidaya-1447211245/10
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, 15 daerah tersebut bagian dari 104 kawasan minapolitan yang mendapat grade A atau amat baik.
Pihaknya ingin mendorong kawasan minapolitan tersebut menjadi kawasan perekonomian daerah. Pasalnya, program tersebut jika serius dijalankan akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
"Kita punya program, kalau ini memang sudah terintegrasi dengan baik kita ingin dorong jadi kelas A semua. Tapi sekarang ada 15 yang grade-nya sudah A. Ini yang akan kita jadikan dari 104 kawasan minapolitan, ini 15 yang sementara ini bisa kita dorong daerah yang mandiri. Kalau kita dorong dan tiap provinsi ada insya Allah negara ini akan makmur," katanya di Makassar, Selasa (10/11/2015) malam.
Dia menjelaskan, program minapolitan merupakan program pengembangan kawasan mandiri berbasis perikanan budidaya, dan mencakup sektor hulu dan hilir dari perikanan budidaya tersebut.
"Kita sediakan bahan baku tapi enggak ada yang mengolahnya kan enggak bisa begitu. Makanya ini dari hulu ke hilir. Jadi secara komprehensif, sarana, pengolahan, pemasaran, perbankan yang mendukung usaha semua sektor itu ada," imbuhnya.
Atas dasar itu, akan tumbuh produksi perikanan budidaya yang tinggi, meningkatkan pendapatan daerah tersebut, dan pada akhirnya memajukan perekonomian nasional.
"Karena, kalau perikanan budidaya tumbuh, industri pengolahan tumbuh, pasti akan tumbuh sarana produksi yang menjual, termasuk perbankan dan infrastruktur. Jadi usaha-usaha yang lain akan tumbuh," terang dia.
Menurutnya, kawasan minapolitan dengan kategori A berarti telah mampu memenuhi tiga kriteria utama yaitu persyaratan administrasi, terjalinnya koordinasi di daerah dan usaha budidaya perikanan budidaya berkembang di kawasan tersebut.
Adapun 15 kabupaten/kota yang masuk pada kategori A yaitu Serdang Bedagai, Pasaman, Bogor, Subang, Banjarnegara, Sleman, Tulung Agung, Lamongan, Probolinggo, Tabanan, Hulu Sungai Utara, Kapuas, Minahasa Tenggara, Pinrang dan Muna.
"Masing-masing daerah tersebut dengan komoditas unggulannya telah berhasil berkembang secara administratif, ekonomis, dan produksi serta mampu menjalankan koordinasi dan sinergi dengan semua sektor untuk mengembangkan kawasan minapolitan," tandasnya.
Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/1060592/34/kkp-bidik-15-daerah-jadi-basis-perikanan-budidaya-1447211245/10