Bogor (18/April/13). Kuliah Umum yang mengangkat Tema “Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manuasia dengan Penerapan blue Economy Menuju Pembangunan Kelauatan dan Perikanan Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka mensosialisasikan konsep penerapan Blue Economy kepada civitas akademika STP Jurusan Penyuluhan Perikanan dalam hal ini pegawai dan taruna Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor. Terlebih lagi bagi Taruna Semester 6 (enam) yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Teaching Factory penyusunan programa Penyuluhan Perikanan berbasisi Blue Economy. Diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan kuliah umum tersebut taruna mampu dan bisa melaksanakan kegiatan praktek teaching factory dilapangan yang memadukan dan memasukkan beberapa konsep-konsep dasar blue economy pada programa yang disusun. Pada kesempatan tersebut, Dr. Sunoto, M.ES (penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan) menyampaikan pada kegiatan tersebut bahwa Penerapan Blue Economy di indonesia sangat tepat dikarenakan dilihat dari potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Oleh karenanya, perlu dikelola dengan baik yang secara ekonomi dan lingkungan bisa seimbang sehingga konsep blue economy merupakan konsep yang sangat tepat karena memadukan konsep keseimbangan antara pemanfaatan sumberdaya manusia secara ekonomi dan pelestarian lingkungan. Ada 3 unsur utama dalam penerapan blue economy: 1) efisiensi sumberdya alam, 2) tanpa limbah (sistem produksi bersih, limbah menjadi bahan baku untuk produk turunan lainnya), 3) kepedulian sosial. Dengan ketiga prinsip tersebut diharapkan blue economy menjadi salah satu upaya untuk mendorong keseimbangan pengelolaan ekonomi dan lingkungan di sektor Kelauatan dan Perikanan. Faktor kunci adalah Inovasi dan Kreativitas. Kedua hal tersebut diperlukan untuk menerapakan beberapa teknologi yang memenuhi persyaratan blue economy. Oleh karena itu kualitas SDM sangat penting, peranan instruktur, penyuluh, dosen, mahasiswa dalam rangka meningkatan kualitas SDM yang bisa memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, seimbang antara kepentingan ekonomi dan lingkungan mempunyai peranan yang sangat strategis. Oleh karenanya diharapkan penerapan blue economy membawa manfaat yang lebih banyak dan lingkungan bisa tetap lestari. [m.patekkai]
Latest Post
Informasi
Seminar Perubahan Iklim dalam rangka perayaan tahunan Hari Bumi ke-43 dengan tema “The Face of Climate Change”,
Jakarta, (15-April-2013) Sebuah Seminar Perubahan Iklim dalam rangka perayaan tahunan Hari Bumi ke-43 dengan tema “The Face of Climate Change” diselenggarakan di Kapal latih Madidihang 3 milik Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara. Pada kegiatan tersebut hadir sebagai narasumber Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka perayaan tahunan Hari Bumi ke-43 tanggal 22 April 2013. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan peran satuan pendidikan lingkup KKP dalam proses mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan. Adapun sasarannya adalah terwujudnya SDM kelautan dan perikanan kompeten dalam mengadaptasi perubahan iklim.
Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, dalam sambutannya, mengajak untuk selalu mempertimbangkan berbagai isu internasional dalam menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, yang salah satunya adalah isu tentang perubahan iklim. "Perubahan iklim tersebut, sadar atau tidak, cepat atau lambat akan mempengaruhi sumberdaya alam kelautan dan perikanan. Beberapa contoh dari peristiwa perubahan iklim yang sehari-hari mulai dirasakan adalah sea level rise, ocean acidification, desertification, land and forest degradation, increasing temperatures, glacial retreat, biodiversity loss and salinization. Kepala Pusat Pendidikan KP, Dr. I Nyoman Suyasa, menyampaikan paparan 'Peran Pusdik KP dalam Adaptasi Perubahan Iklim'. Beliau menyampaikan bahwa Dalam implemetasinya, diperlukan dukungan SDM yang memadai. Oleh karena itu, lembaga pendidikan lingkup KKP dalam proses adaptasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat strategis. Beberapa Lembaga pendidikan yang selayaknya berperan dalam hal tersebut antara lain terdiri dari STP di tiga lokasi (Jakarta, Bogor, dan Serang), Akademi Perikanan (AP) Sidoarjo, AP Bitung, AP Sorong, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong, SUPM Pariaman, SUPM Kota Agung, SUPM Tegal, SUPM Pontianak, SUPM Bone, SUPM Ambon, SUPM Kupang, dan SUPM Sorong. Saat ini tengah dibangun pula kampus teaching factory STP di Karawang dan School fo Marine Conservation di Wakatobi (m.patekkai)
Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, dalam sambutannya, mengajak untuk selalu mempertimbangkan berbagai isu internasional dalam menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, yang salah satunya adalah isu tentang perubahan iklim. "Perubahan iklim tersebut, sadar atau tidak, cepat atau lambat akan mempengaruhi sumberdaya alam kelautan dan perikanan. Beberapa contoh dari peristiwa perubahan iklim yang sehari-hari mulai dirasakan adalah sea level rise, ocean acidification, desertification, land and forest degradation, increasing temperatures, glacial retreat, biodiversity loss and salinization. Kepala Pusat Pendidikan KP, Dr. I Nyoman Suyasa, menyampaikan paparan 'Peran Pusdik KP dalam Adaptasi Perubahan Iklim'. Beliau menyampaikan bahwa Dalam implemetasinya, diperlukan dukungan SDM yang memadai. Oleh karena itu, lembaga pendidikan lingkup KKP dalam proses adaptasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat strategis. Beberapa Lembaga pendidikan yang selayaknya berperan dalam hal tersebut antara lain terdiri dari STP di tiga lokasi (Jakarta, Bogor, dan Serang), Akademi Perikanan (AP) Sidoarjo, AP Bitung, AP Sorong, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong, SUPM Pariaman, SUPM Kota Agung, SUPM Tegal, SUPM Pontianak, SUPM Bone, SUPM Ambon, SUPM Kupang, dan SUPM Sorong. Saat ini tengah dibangun pula kampus teaching factory STP di Karawang dan School fo Marine Conservation di Wakatobi (m.patekkai)
Label:
Informasi
Informasi
Berikut Foto Rangkaian Kegiatan Seminar Nasional
Alumni Sekolah Perikanan Bogor Gelar Seminar Nasional dalam Rangka Mewujudkan Sinergitas Penyebaran Teknologi
Bogor (04-April-13). Sesuai dengan tema seminar, sinergitas penyebaran teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung implementasi dari program pemerintah. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Ir. Djojo Suwardjo. S, MM, Ketua Sekolah Tinggi Perikanan, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sinergi di internal eselon I KKP, sinergi antar pengusaha dengan pemerintah, dan lembaga pendidikan dengan alumni. Alumni merupakan aset STP yang memiliki pengalaman dilapangan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Dr. Suseno Sukoyono mengungkapkan “Pendidikan bagi para penyuluh perikanan diharapkan mengalami perubahan paradigma menjadi pusat unggulan SDM, sarana prasarana serta kurikulum. Sehingga sektor kelautan dan perikanan dapat meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Menurutnya, perlu adanya reformasi dan penyesuaian kurikulum pendidikan STP Jurluhkan, menghasilkan penyuluh ahli budidaya, penangkapan, pengolahan, konservasi, dan garam Muh Husen (Analisis Strategi Perikanan Budidaya) menyampaikan bahwa untuk menjadi negeri yang maju, setiap sektor pembangunan mesti bahu-membahu mengatasi persoalan yang membelitnya. Kemudian secara simultan memberdayakan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan kemajuan tersebut secara berkelanjutan.
Ir. Saut Parulian Hutagalung, M.Sc (Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) sebagai pemateri seminar kedua menjelaskan bahwa Jaminan Pasar Hasil Produksi Perikanan dalam Mendukung Industrialisasi Perikanan perlu memperhatikan permintaan pasar dan syarat aturan produk. Ketersediaan produk perikanan untuk mendukung ketahanan pangan (Food security); Persyaratan mutu dan keamanan pangan oleh negara importir semakin ketat (Food Safety); Ketertelusuran (Traceability); Pelestarian lingkungan sumberdaya perikanan untuk keberlangsungan usaha budidaya (Sustainability); dan Persaingan harga, adalah isue global terhadap produk perikanan budidaya.
Demikian, isi dari sebahagian materi seminar yang disampaikan oleh Ir. M Abduh Nurhidayat, M.Si. (Direktur Produksi Ditjen Perikanan Budidaya). Ir. Alifsyah Bambang Sutejo, M.Si (Direktur Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan) yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Perikanan Tangkap menyampaikan beberpa faktor pendorong dalam proses pembangunan seperti; Sumber Daya Alam, Sumber daya Manusia, Modal, Regulasi dan Teknologi merupakan kunci sukses pembangunan yang yang berdampak pada tingkat kesejahteraan rakyat serta kelestarian alam dan lingkungan. [M.Patekkai)
Berikut Foto Rangkaian Kegiatan Seminar Nasional
Penampilan Tari Tradisional Aceh oleh Taruni STP Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor
Pembukaan Seminar Nasional oleh MC
Arahan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP
Pemaparan Materi dari Direktorat Jenderal P2HP, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan Perwakilan Alumni Sekolah Perikanan Bogor
Suasana Antusisasme Audience pada Seminar Nasional
Label:
Informasi