AKARTA - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto meyakini Indonesia akan menjadi salah satu pusat bisnis perikanan budidaya di dunia dengan memberikan kemudahan bagi investor.
"Berbagai kemudahan diberikan oleh pemerintah, di antaranya adalah penyediaan dan penyederhanaan prosedur investasi, percepatan pelayanan, serta keringanan pajak impor pada beberapa komponen input produksi," kata Slamet Soebjakto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat malam.
Slamet juga mengingatkan, potensi sumber daya alam untuk perikanan budidaya sangat besar, sedangkan yang telah dimanfaatkan baru sebesar 2,7 persen dari jumlah total 12,1 juta hektare.
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, lanjutnya, pemerintah akan meningkatkan produksi budidaya, melalui pengembangan budidaya laut lepas pantai, revitalisasi tambak, budidaya lele sistem bioflok, budidaya rumput laut, kekerangan, minapadi, pembangunan pabrik pakan dan pengembangan industri pakan ikan berbahan baku lokal.
Selain itu, ujar dia, pengembangan budidaya di pulau terdepan, serta pengembangan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) di wilayah Indonesia.
Slamet mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi seperti peningkatan kesehatan ikan dan biosekuriti, pengembangan bioteknologi budidaya untuk menekan biaya produksi, pengurangan dampak lingkungan dari industri budidaya intensif, peningkatan pendapatan pembudidaya ikan melalui perbaikan pakan yang murah dan bermutu, serta pengembangan teknologi budidaya yang adaptif pada perubahan iklim.
Khususnya terkait pengembangan pakan ikan, pemerintah melalui KKP mempunyai program pengembangan industri pakan mandiri berbasis bahan baku lokal, yang disebut sebagai Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) dengan pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi pakan, bahan baku pakan, pengembangan pakan alami, dan pengembangan sertifikasi cara pembuatan pakan ikan yang baik.
Sebagaimana diwartakan, Anggota Komisi IV DPR Guntur Sasono mengatakan pengembangan pakan ikan di Tanah Air mesti benar-benar dapat diperhatikan karena bila hal itu positif maka selaras pula dengan pengembangan budidaya perikanan nasional.
"Apabila pakan dapat tersedia dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi serta harganya ekonomis, maka peluang pengembangan budidaya perikanan menjadi semakin terbuka," kata Guntur Sasono.
Politisi Partai Demokrat itu mengutarakan harapannya agar berbagai industri pakan di berbagai daerah juga dapat mendukung pertumbuhan sektor budidaya ikan yang ada di Indonesia.
Dia berpendapat bahwa perkembangan budidaya perikanan secara langsung membutuhkan pasokan berbagai sarana produksi dalam jumlah dan mutu yang memadai, seperti benih ikan, peralatan dan mesin, obat-obatan dan yang paling penting adalah pakan dengan jumlah yang cukup dan harga ekonomis.
"Berbagai jenis sarana produksi yang dibutuhkan, pakan ikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung efisiensi dari biaya produksi," katanya menjelaskan.
Sumber: http://economy.okezone.com/read/2016/10/28/320/1527359/kkp-indonesia-akan-jadi-pusat-bisnis-budidaya