Sukacita Panen Perdana BUSMETIK di Pacitan

Pacitan (25-Desember-13) Lebih dari dua bulan yang lalu Presiden SBY melakukan penebaran benur di tambak BUSMETIK Pacitan. Selama dua bulan lebih, anggota kelompok posdaya Mulyosari melakukan pemeliharaan udang secara intensif. Hasil dari kegiatan tersebut, udang Vannamei yang  ada di dalam petak tambak telah mencapai ukuran 80 ekor/kg dan siap untuk dipanen. Terdapat 3 petak tambak BUSMETIK milik kelompok Posdaya Mulyosari, masing-masing memiliki luas sekitar 600 m2. Saat ini diperkirakan dalam setiap petak tambak terdapat 1.6 ton udang yang siap dipanen.
Panen dilakukan sendiri oleh anggota kelompok Posdaya Mulyosari dengan bimbingan teknis dari BAPPL (Bagian Administrasi Pelatihan Perikanan Lapangan) STP Serang. Panen dilakukan pada pagi menjelang siang hari. Hampir separuh anggota kelompok Posdaya Mulyosari berada di dalam tambak untuk menarik jaring yang berisi udang dari sisi tambak ke sisi lain. Tak mau ketinggalan, Bupati Pacitan yang didampingi oleh Ketua Yayasan Dhamandiri, Kepala BPSDMKP, Dr. TB Haeru, Ketua STP juga ikut menarik jaring ke atas pematang untuk membantu anggota Posadaya yang berada di bawah. 
Tampak rasa bahagia dan bangga dari seluruh yang hadir atas hasil yang diraih. Dalam sebuah obrolan ringan sebelum panen antara Kepala BPSDMKP dan beberapa stake holder lain, terlihat bahwa seluruh pihak mempunyai harapan yang sama agar kegiatan ini berlanjut dan dapat dikembangkan di wilayah lain pantai selatan Pulau Jawa.
Setelah panen, Kepala Desa Sidomulyo yang juga merupakan pelaksana kegiatan ini memberikan laporan awal. Dalam laporannya, Kades menyampaikan bahwa saat ini udang telah mencapai umur pemeliharaan 72 hari, dan dalam kondisi siap dipanen. Harga udang diperkirakan mencapai Rp. 70.000 per kilogram. Dengan volume seluruh udang pada tiga petak yang akan dipanen mencapai 5 ton, diperkirakan keuntungan yang diperoleh dari setiap petak pada panen ini mencapai 60 juta rupiah. Kades Ngadirejo menyampaikan saat ini juga ada usaha untuk pengembangan budidaya rumput laut Gracilaria di Pacitan, dan sudah dipanen meski masih ada beberapa kendala.
Bupati Pacitan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Prof. Haryono Suyono selaku Ketua Yayasan Dhamandiri yang telah memberikan dukungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Pacitan. Bupati menceritakan bahwa awal mula pengembangan BUSMETIK di Pacitan merupakan inisiatif Prof. Haryono Suyono yang mengajak beliau untuk melihat keberhasilan BUSMETIK yang dikembangkan oleh BAPPL STP Serang. Beliau mengatakan bahwa pasti bisa untuk mengembangkan budidaya udang di Pacitan meski banyak yang meragukan keberhasilan budidaya udang di pesisir selatan Pulau Jawa. Atas keberhasilan ini, Bupati memberikan tantangan kepada 7 kecamatan pesisir lain di Pacitan untuk turut mengembangkan BUSMETIK guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seluruh camat yang hadir saat itu langsung menyampaikan kesiapannya di depan Bupati. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa yang telah menyiapkan lahan guna kegiatan BUSMETIK ini. Bupati mengatakan Kades Sidomulyo sebagai “bakul udang” mempunyai analisis ekonomi yang cukup baik. Hal ini terlihat dari perhitungan panen yang dilakukan mendekati akhir tahun, di mana saat ini harga udang cukup tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh lebih banyak.
Selain budidaya udang, Bupati juga menginginkan agar Kabupaten Pacitan juga mampu menjadi penghasil garam. Untuk itu, Bupati akan menugaskan camat-camat yang ada di wilayah pesisir untuk melakukan kunjungan ke Tegal guna melihat tambak garam yang ada di Tegal. Sehingga Pacitan dapat dikenal sebagai daerah penghasil garam seperti halnya Madura.
Kepala BPSDMKP dalam sambutannya juga mengatakan bahwa Prof. Haryono Suyono merupakan inspirator pembangunan Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu, Kepala BPSDMKP memberikan penghargaan Kepada Prof Haryono Suyono sebagai inspirator pembangunan Kelautan dan Perikanan. Penghargaan tersebut diberikan pada saat Final Kelompencapir GEMPITA 2013 yang berlangsung di Jakarta, 15 Desember 2013.
Dr. Suseno berharap Kabupaten Pacitan tidak hanya dikenal potensi wisata alamnya. Beliau juga berharap wisatawan yang datang ke Pacitan dapat mengenal potensi lain dari Pacitan, yakni budidaya udang.
Selanjutnya, Prof. Haryono Suyono menceritakan awal mula BUSMETIK di Pacitan. Beliau saat itu yang sedang menghadiri Wisuda Taruna di STP Pasar Minggu melihat orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. TB Haeru. Melihat semangat berkobar Dr. TB Haeru dalam menyampaikan orasi, beliau langsung mengatakan bahwa harus ada 1 di Pacitan. Beliau kemudian menghubungi Bupati Pacitan untuk melihat langsung tambak BUSMETIK yang ada di kampus BAPPL STP Serang. Tiba saat kunjungan Bupati Pacitan di Kampus BAPPL STP Serang, Bupati melihat dan langsung mengiyakan untuk dibuat tambak BUSMETIK di Pacitan.
Prof. Haryono Suyono juga mengucapkan banyak terima kasih kepada BPSDMKP yang telah mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada untuk terwujudnya tambak BUSMETIK. Juga kepada Sekolah Tinggi Perikanan khususnya Dr. TB Haeru dan Tim yang telah memberikan pendampingan selama lebih dari 2 bulan. Beliau menanyakan kepada Kades dan Dr. TB Haeru tentang rencana penebaran udang berikutnya. Beliau terkejut mendapat jawaban jika penebaran udang akan dilakukan pada akhir Januari 2014. Waktu ini lebih cepat dari perkiraan beliau untuk melakukan penebaraan udang yang menurut beliau pada bulan Maret atau April 2014. Dr. TB Haeru menjelaskan bahwa benur udang relatif lebih tahan terhadap cuaca ekstrim, sehingga penebaran  bisa dilakukan pada bulan Januari meski sedang musim penghujan.
Prof. Haryono Suyono juga sangat mendukung keinginan Bupati untuk mengembangkan tambak garam di Pacitan. Jika Bupati berhalangan berkunjung ke Tegal, beliau berharap BPSDMKP dapat mengirimkan tim dari tegal untuk berbagi ilmu di Kabupaten Pacitan.
Selama sambutan berlangsung, panen udang dan penanganan pasca panen udang dilakukan oleh anggota kelompok, tim pendamping dari BAPPL STP Serang, dan pembeli. Udang yang telah dikeluarkan dari tambak dimasukkan ke dalam bak yang telah berisi air es. Udang yang telah bersih kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran udang. Udang lalu ditimbang berdasarkan ukuran untuk selanjutnya dimasukkan kotak berinsulator yang berisi es, dan diangkut menggunakan truk.
Pembeli udang BUSMETIK pada panen perdana kali ini berasal dari Cirebon. Pembeli ini merupakan pelanggan udang BUSMETIK BAPPL STP Serang. Bupati berharap jika BUSMETIK sudah berkembang akan ada pembeli dari daerah lain yang tertarik untuk membeli udang dari Pacitan. (m.patekkai)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger