PENYULUH PUSAT MENJADI FASILITATOR PELATIHAN IKAN HIAS

Perikanan di Kota Bogor tidak hanya menekankan pada produksi ikan konsumsi, namun salah satu fokus utama Kota Bogor adalah Pengembangan Ikan Hias. Pengembangan Ikan Hias diharapkan mampu menjadi pendorong dalam meningkatkan ekonomi pelaku utama perikanan. Selain itu, dengan dikembangkannya ikan hais sebagai salah satu komoditas utamanya, hal ini juga dimaksudkan untuk mendukung pencanangan “Kota Seribu Taman” oleh Bima Arya, Walikota Bogor. Pada tahun 2015, sebagai upaya mendukung peningkatan produksi, Dinas Pertanian (Distani) cq. Bidang Perikanan menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku utama perikanan yang bergerak di bidnag budidaya Ikan hias.
Kegiatan pelatihan tersebut difokuskan pada Pelatihan Teknis system Induced Breeding (Kawin Suntik). Pelatihan diselenggarakan selama 2 (dua) hari yakni pada Senin-Selasa, 27-28 April 2015 di Terminal Agribisnis Rancamaya milik Dinas Pertanian Kota Bogor. Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 20 orang pembudidaya ikan hias Kota Bogor dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Azrin Syamsudin.
Dalam Arahannya, Kepala Distani Kota Bogor mengawalinya dengan menyampaikan Visi Kota Bogor yakni “Kota Perdagangan dengan Sumberdaya Manusia Produktif dan Pelayanan Prima. Menurut beliau kota bogor dikenal memiliki potensi besar pengembangan ikan hias (jenis neon, tanaman air, black ghost), selain itu Kota Bogor juga memiliki potensi alam yang mendukung dan SDM handal, Pasar yang terbuka dengan distribusi yang mudah, dan lembaga pendukung lainnya seperti Perguruan tinggi dan Balai Litbang Perikanan. Beliau juga mengutarakan bahwa bukti konsern Pemkot Bogor dalam mengembangkan perikanan adalah adanya fasilitas perikanan seperti Depo Pemasaran Ikan Hias yang berlokasi di Jl. Bina Marga; Terminal Agribisnis Ikan Hias berlokasi di Kelurahan Rancamaya; dan Balai Benih Ikan yang berada di Kelurahan Kencana.
Diakhir arahannya, Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor menyampaikan beberapa langka dalam optimalsiasi usaha ikan hias meliputi: pemanfaatan sumberdaya lokal (pakan, induk, benih), peningkatan fungsi kelembagaan (manajemen produksi & kapasitas produk), membangun jejaring usaha, mengembangkan pasar dan inisiasi pasar baru, dan pengaturan pola produksi dan pengembangan komoditas baru.
Setelah arahan dari Kepala Distani Kota Bogor, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber yang berasal dari Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias (BPPIH) Depok. Materi pertama disampaikan oleh Sukarman dengan materi “Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan SynodontisSelanjutnya materi kedua disampaikan oleh Bapak Asep peneliti dari BPPIH Depok juga, narasumber kedua menyampikan materi tentang “Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan Stenofoma ”. setelah pemaparan materi pertama dan kedua, para peserta diajak untuk melakukan praktek penyuntikan di Ruang praktek Terminal Agribisnis.
Pemateri ketiga merupakan pelaku utama perikanan yang bergerak dibidang budidaya ikan hias yaitu Muyke Febriana, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Hias “Minakarya Bersama”Kelompok ini  beberapa waktu lalu kelompoknya mengikuti lomba penilaian kelompok tingkat Provinsi Jawa Barat mewakili Kota Bogor. Pria Lulusan Diploma 3 (tiga) IPB tersebut menyampaikan materi tentang “Teknik Penyuntikan Ikan Hias Redfin dan Platydoras“. Dengan pemaparan gaya khas pembudidaya ikan, mempu membagikan ilmu dan pengalamannya kepada para peserta, dan Nampak peserta begitu antusias mengikut dengan seksama. Setelah pemaparan teori selsai, kegiatan juga dilanjutkan dengan praktek pembenihan ikan hias sistem kawin suntik, bahkan seluruh peserta pun mengikuti semua rangkaian kegiatan pembenihan hingga malam hari.
Pada hari berikutnya, narasumber berasal dari Penyuluh Perikanan Pusat dan penyuluh Perikanan Bantu (Fahruru Razi, Tatang, Patekkai, Meila, Arif Gunawan) yang ditugaskan melaksanakan kegiatan penyuluhan di Dinas Pertanian Kota Bogor. Materi tentang “Vaksinasi dan Immunostimulan pada Budidaya Ikan Hias Air Tawar” disampaikan oleh Tatang dan materi “Pengelolaan Kualitas Air dan Pakan pada Budidaya Ikan Hias  disampaikan oleh Fahrur Razi. Dan dimoderatori oleh penyuluh perikanan lainnya secara berganitan. Pada rangkaian akhir kegiatan, Seluruh Penyuluh Perikanan melakukan evaluasi dan dinamika kelompok.
Dalam dinamika kelompok kelompok tersebut penyuluh menggali permaslaahn yang dihadapi oleh pembudiday ikan hias di kota bogor. Diperoleh beberapa permasalahan yang dominan yakni; Menurunnya kualitas air (sumber air, ekosistem), Kurangnya indukan yang berkualitas dan propitabilitas, Rendahnya keterampilan dalam pembenihan ikan (TKG, Penetasan–larva), Serangan hama penyakit, Mahalnya sarana-prasarana (pakan, dll), dan Monopoli oleh supplyer. Dengan diangkatanya beberapa permasalahan tersebut, diharapkan bisa dijadikan Materi Penyuluhan oleh Para Penyuluh Perikanan yang ditugaskan di kota Bogor. Demikian juga ditanggapi langsung oleh Dinas Pertanian bahwa seluruh kegiatan dan program Dinas Pertanian akan diberikan kepada pelaku utama perikanan kota bogor berdasarkan kebutuhan pembudidaya sehingga kegatan dan program yang dijalankan tidak salah sasaran dan  memberikan manfaat bagi masyarakat.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. PENYULUH PERIKANAN STP JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN BOGOR
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger