SEKOLAH BAGI ANAK NELAYAN
Pada
25 januari 2013 lalu, badan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
(BPSDMKP) meluncurkan Buku "Sekolah Nelayan". Buku ini berisi gambaran
lengkap atas semua permasalahan dan solusi dalam membangun sistem
perndidikan di indonesia.
Pola pikir nelayan yang masih menganggap anaknya sebagai aset tenaga kerja menjadi tantangan bagi pengembangan pendidikan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Tidak sedikit orangtua nelayan yang lebih memilih mengajak anaknya melaut daripada mengantarkan kegerbang sekolah karena alasan keterbatasan biaya.
BPSDMKP sendiri sudah mengembangkan kebijakan dan program pembangunan sumber daya manusia atau SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan. Antara lain pemberian pendidikan gratis sampai dengan perguruan tinggi bagi anak nelayan, menjadi penghubung antara para lulusan dan perusahaan-perusahaan indusrti kelautan dan perikanan yang siap menampung mereka, dan lain lain.
Diharapkan, melalui buku ini masyarakat luas bisa terbuka wawasannya bahwa betapa pentingnya membangun SDM kelautan dan perikanan guna mendorong laju pembangunan nasional.
SUMBER : KORAN TEMPO hal.A17 tanggal 30 januari 2013
Pola pikir nelayan yang masih menganggap anaknya sebagai aset tenaga kerja menjadi tantangan bagi pengembangan pendidikan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Tidak sedikit orangtua nelayan yang lebih memilih mengajak anaknya melaut daripada mengantarkan kegerbang sekolah karena alasan keterbatasan biaya.
BPSDMKP sendiri sudah mengembangkan kebijakan dan program pembangunan sumber daya manusia atau SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan. Antara lain pemberian pendidikan gratis sampai dengan perguruan tinggi bagi anak nelayan, menjadi penghubung antara para lulusan dan perusahaan-perusahaan indusrti kelautan dan perikanan yang siap menampung mereka, dan lain lain.
Diharapkan, melalui buku ini masyarakat luas bisa terbuka wawasannya bahwa betapa pentingnya membangun SDM kelautan dan perikanan guna mendorong laju pembangunan nasional.
SUMBER : KORAN TEMPO hal.A17 tanggal 30 januari 2013