Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, merupakan salah satu negara yang memiliki Sumber Kekayaan Alam (SKA) laut yang sangat potensial untuk dapat diberdayakan dan dapat digunakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Secara geografis, letak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada posisi strategis dengan posisi silang di antara dua benua, Benua Australia dan Benua Asia serta berada diantara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Keunggulan komparatif dalam posisi ini antara lain; land and marine bidoversities, international sea leanes, unclos implementation, dynamic oceanography & climate change, geotectonic position yang juga memberikan karunia dengan banyaknya sumber mineral serta basin-basin minyak dan gas maupun mineral. Berdasarkan sifat sumber kekayaan alam dapat dibagi menjadi potensi sumber daya terbarukan (Renewable Resources) dan potensi sumber daya tidak pulih atau tidak terbarukan (Non Renewable Resources).
Dalam rangka penyebarluasan informasi mengenai pengelolaan sumberdaya laut yang telah dilakukan dibeberapa negara maju di dunia, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Paraguay menyelenggarakan General Lecture / Kuliah umum dengan topic “Maritime Renewable Energy And The Indonesian Potential” disampaikan langsung oleh H.E. Mr. Cesar Esteban Grillon yang menjabat sebagai Duta Besar Paraguay. Kuliah umum diselenggarakan di Auditorium STP Jakarta (14/1) diikuti oleh seluruh civitas akademika STP terdiri dari perwakilan taruna-taruni, dosen dan staff pegawai dari kampus Jakarta, Serang dan Bogor.
Pada kuliah umum tersebut, Mr. Cesar menyampaikan bahwa Paraguay merupakan salah satu negara pengekspor energy terbesar dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan terbarukan. Mr. Cesar menambahkan bahwa Negara Indonesia seharusnya mampu menjadi negara pengahsil energi berbasis sumberdaya laut, mengingat begitu besar potensi SKA laut yang dimiliki oleh bangsa ini. Oleh karena itu, melalui kegiatan kuliah umum ini Mr. Cesar mulai melakukan sosialisasi terkait Maritime Renewable Energy ini dikalangan mahasiswa diberbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, mengingat bahwa mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus melakukan perubahan di negara tercinta ini.
Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh, Mr. Cesar menyampaikan ada beberapa peralatan yang telah diterapkan oleh beberapa negara majudi dunia seperti Australia, Brazil dan Paraguay yang dapat menghasilkan sumber tenaga energi khususnya listrik yang bekerja dengan memanfaatkan lautan seperti: 1) Pallet, merupakan alat yang memanfaatkan gelombong lautan dengan cara pemompaan yang mampu menghasilkan 100 mega watt listrik; 2) Tidal Energy, merupaka alat yang memanfaatkan tenaga air yang mengubah energi pasang surut menjadi energi listrik. Alat ini bekerja di dasar lautan dengan kedalaman kurang lebih 30 meter agar tidak mengganggu aktifitas lalu lintas kapal dan tidak merusak kehidupan bawah laut; dan 3) Kipas Turbin, alat ini juga mampu menghasilkan eneri listrik dengan memanfaatkan gelombang laut namun ukurannya lebih besar dari alat lainnya yang diletakkan di dasar laut.
Ketiga alat tersebut merupakan alat yang disarankan oleh Mr. Cesar untuk menghasilkan energi di Indonesia dengan memanfaatkan lautan dengan melalui proses pengkajian lebih lanjut oleh para ahli yang dimiliki oleh bangsa ini. Selain itu, perlu juga dikaji terhadap berbagai dari berbagai aspek seperti karakteristik wilayah lautan Indonesia dan aspek sosial ekonomi. Acara kuliah umum diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian marchendise oleh duta besar Paraguay kepada peserta kuliah umum.
Sumber: http://www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id/news/2015/01/kuliah-umum-dubes-paraguay-di-kampus-pasar-minggu