Bogor, 04 Oktober 2013 | Budidaya ikan
lele sistem bioflock di Pondok Pesantren Nurul Huda telah berjalan
selama 1 bulan. Kegiatan budidaya bioflock awalnya diselenggarakan oleh
Balai Diklat Perikanan Tegal dalam bentuk pelatihan bagi anggota
kelompok pembudidaya ikan Nurul Huda. Selama kurang lebih satu bulan,
kegiatan pendampingan dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan
Penyuluhan Perikanan dan Balai Diklat Perikanan Tegal sebagai sebuah
bentuk pembinaan intensif kepada pelaku utama perikanan. Saat ini Pondok
Pesantren Nurul Huda telah melakukan budidaya lele bioflock pada 5
kolam. Satu kolam berisi ikan lele ukuran 15 ekor/kg dengan waktu
pemeliharaan 30 hari, dan 4 kolam lainnya berisi 30 ekor/kg dengan waktu
pemeliharaan 20 hari. Untuk menopang kebutuhan pakan dan efisiensi
biaya produksi, Pondok Pesantren Nurul Huda mengadakan pembuatan pakan
sendiri dalam bentuk pellet sehingga biaya operasional dapat dikurangi.
Teknologi lain yang diberikan kepada Pondok Pesantren Nurul Huda adalah
diversifikasi produk olahan ikan lele dalam bentuk bakso, nugget, dan
siomay. Mengawali kegiatan tersebut, Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan
Penyuluhan Perikanan melaksanakan alih teknologi dalam bentuk
Demonstrasi Cara Pengolahan Ikan Lele menjadi bakso, nugget, dan siomay.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Badan Pengembagan Sumberdaya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) dan Direktur Akademi Perikanan Sidoarjo
(APS). Demonstrasi cara diawali dengan arahan Kepala BPSDMKP yang
didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Cijeruk, Direktur APS
dan Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan. Taruna
Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan menjadi
fasilitator dan membuat produk olahan bersama-sama dengan wanita
pengolah Pondok Pesantren Nurul Huda.[M.Patekkai]